Sekda DIY, Beny Suharsono (tengah) dan Wakapolda DIY, Brigjen Adi Vivid Bachtiar (kanan) saat menjumpai wartawan di kompleks Kepatihan, Senin (17/3/2025). - Harian Jogja/Lugas Subarkah
Harianjogja.com, JOGJA—Sebanyak 6 juta pemudik diprediksi akan masuk DIY selama masa libur lebaran 2025 mendatang. Polda DIY telah menyiagakan ribuan personel dan akan mendirikan 22 pos untuk melayani para pemudik.
Wakapolda DIY, Brigjen Adi Vivid Bachtiar, menjelaskan Polda DIY akan melaksanakan Operasi Ketupat Progo 2025 untuk pengamanan Idul Fitri 1446 hijriah selama 17 hari. “Mulai 23 Maret sampai 8 April, menyesuaikan kebijakan pemerintah yang menambah libur bersama,” ujarnya saat ditemui di kompleks Kepatihan, Senin (17/3/2025).
Dalam operasi tersebut akan diterjunkan sebanyak 1.932 petugas. Gelar pasukan akan dilaksanakan 20 Maret 2024. Sedangkan rangkaian kegiatan mulai dari rapat koordinasi, (Latihan Pra Operasi) Latpraop, kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) sudah dilakukan pada bulan Ramadan ini.
“Selama 17 hari Operasi Ketupat Progo 2025 kami akan mendirikan 22 pos yang terdiri dari 17 pos pengamanan, tiga pos pelayanan dan dua pos terpadu,” ungkapnya.
Adapun prediksi jumlah pemudik yang akan masuk ke wilayah DIY sebanyak 6 juta orang dengan 1,5 juta kendaraan. Lalu lintas saat libur lebaran nanti menurutnya justru tidak sepadat saat libur natal dan tahun baru (nataru).
“Lebih padat saat tahun baru, karena saat tahun baru tidak ada yang keluar [waarga Jogja]. Kalau ini tentu masyarakat jogja ada juga yang keluar. Kalau pengalaman kami lebih padat tahun baru dibanding mudik lebaran,” paparnya.
Sekda DIY, Beny Suharsono, menjelaskan arahan Gubnernur DIY, Sri Sultan HB X, di ujung-ujung memasuki kota diberikan sekat. Hal ini untuk mencegah terjadinya penumpukan arus lalu lintas di perkotaan yang dipicu dengan dibukanya tol fungsional Tamanmartani.
“Dengan dibukanya tol fungsional Tamanmartani akan mempermudah orang masuk kota, maka akan terjadi stak di kota. Oleh sebab itu nanti ada himbauan masyarakat yang tidak ingin masuk ke kota misal dari arah timur silakan mengambil jalur alternatif ke selatan atau utara,” katanya.
Kemudian sesampainya di ringroad juga akan diarahkan ke selatan atau utara bagi kendaraan yang tidak hendak masuk kota. “Ada rambu yang mengingatkan dan imbauan dari kepolisian dan aparat lain supaya masyarakat yang tidak perlu masuk kota tidak perlu lewat kota,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News