Ilustrasi. - freepik
Harianjogja.com, BANTUL—Sejumlah perusahaan di Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal. Meski demikian di Bantul belum ada laporan terkait perusahaan melakukan PHK.
Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Bantul, Fardanatuan memastikan tidak ada pemutusan hubungan kerja massal yang terjadi di Bantul. “Sampai hari ini belum ada [PHK massal di Bantul],” katanya pada Kamis (6/3/2025).
Sebelumnya memang sempat ada perusahaan yang mengalami penurunan pesanan, sehingga harus mempekerjakan pekerja secara bergantian setiap minggu. Namun, kondisi tersebut saat ini sudah membaik. Pekerja di perusahaan tersebut telah bekerja setiap hari dan tidak ada PHK.
BACA JUGA : 2.227 Lowongan Kerja di Sleman Dibuka Bulan Lalu, Terbanyak untuk Perempuan
Beberapa perusahaan di Bantul membuka ratusan lowongan pekerjaan yang setiap tahun, namun sepi peminat. Dia mengaku beberapa perusahaan melakukan rekrutmen tenaga kerja bekerjasama dengan Disnakertrans Bantul.
Namun, menurutnya kuota lowongan tersebut jarang terpenuhi. Dari ratusan lowongan pekerjaan yang ada, hanya ada puluhan pelamar setiap rekrutmen. “Lowongan kerja yang ada ratusan setahun, tapi pendaftarnya hanya puluhan,” katanya.
Ssebagian besar lowongan pekerjaan tersedia bagi calon pekerja dengan latar belakang pendidikan minimal SMA/sederajat untuk posisi operator produksi. Tahun ini beberapa perusahaan besar di Bantul juga berencana melakukan pengembangan perusahaan, sehingga akan merekrut pekerja dalam jumlah banyak. Menurutnya, kesempatan tersebut dapat ditangkap oleh generasi muda di Bantul untuk mendapatkan pekerjaan di wilayahnya.
Fardhanatun menilai, saat ini ada beberapa perusahaan yang baru didirikan di Bantul. Menurutnya beberapa wilayah di Bantul lahannya masih luas sehingga dinilai oleh beberapa investor dapat digunakan untuk mendirikan pabrik. Selain itu, menurut Fardhantun, upah pekerja di Bantul yang masih berkisar Rp2,3 juta membuat beberapa perusahaan memilih mendirikan pabrik di Bantul.
“Upahnya [pekerja] rendah, sehingga mungkin pengusaha senang di Jogja. Karena upahnya murah, UMK murah,” tegasnya.
Dia menilai upah pekerja tersebut tidak diminati bagi generasi muda, sehingga menurutnya banyak generasi muda memilih mencari pekerjaan di luar Bantul.
BACA JUGA : Sosok Baul, Juragan Lowongan Kerja di Jogja
Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul, Rina Dwi Kumaladewi berharap tidak ada PHK massal yang terjadi di Bantul. Meski begitu, perusahaan dapat melakukan PHK, ketika kondisi perusahaan tidak stabil. Namun, dia mendorong agar pekerja tetap diberikan haknya. "PHK bisa dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ada," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News