Penampakan jalan penghubung Yogyakarta International Airport (YIA) Borobudur tepatnya di ruas Jalan TegalsariKlepu, Kapanewon Kokap yang mulai dikerjakan Pemda DIY belum lama in - Ist
Harianjogja.com, KULONPROGO - Proyek perbaikan jalan penghubung Yogyakarta International Airport (YIA) – Borobudur tepatnya di ruas Jalan Tegalsari–Klepu, Kapanewon Kokap mulai dikerjakan Pemda DIY setelah lima tahun dinanti warga akibat rusak parah.
Lurah Hargotirto, Tukiyo mengatakan, perbaikan ini sudah ditunggu lebih dari lima tahun. “Kami senang sekali. Jalan ini sudah rusak lebih dari lima tahun dan tiap tahun kami ajukan perbaikan, tapi baru tahun ini dianggarkan. Meskipun anggaran semula Rp48 miliar kini hanya Rp31 miliar, kami tetap berterima kasih,” ujarnya, Minggu (4/5/2025).
Dana perbaikan bersumber dari Dana Keistimewaan (Danais). Panjang jalan yang diperbaiki mencapai 4 kilometer, termasuk talut dan tiga jembatan yakni Jembatan Bukalem, Jembatan Progo, dan Jembatan Kedung Luweng. Dari total 4 kilometer tersebut, sekitar 2 kilometer berada di wilayah Kalurahan Hargotirto.
Pengerjaan proyek dimulai bulan ini dan ditargetkan selesai dalam waktu delapan bulan atau Desember 2025. Setelah rampung, jalan akan berada dalam masa pemeliharaan oleh kontraktor selama satu tahun.
Menurut Tukiyo ruas jalan Tegalsari–Klepu selama ini menjadi jalur utama bagi warga Hargotirto, Hargowilis, dan sebagian Kalirejo menuju pusat kota. Namun karena kerusakan parah, mayoritas warga terpaksa menggunakan jalan lingkar Waduk Sermo milik BBWSSO yang statusnya bukan jalan umum.
BACA JUGA: APBD Kulonprogo Berkurang Rp88,8 Miliar
Saat hujan turun kondisi jalan akan semakin parah. Lubang yang menganga di sepanjang jalan membuat genangan air memenuhi ruas jalan, sehingga rawan menimbulkan kecelakaan. “Hanya sekitar 10 persen warga yang masih pakai jalan ini karena rusak parah. Sisanya memutar lewat lingkar Waduk Sermo,” kata Tukiyo.
Lurah Hargowilis, Warsidi, turut mengapresiasi pembangunan ini. Ia menyebut ruas jalan di wilayahnya awalnya diusulkan sepanjang 6 kilometer, tetapi hanya 4 kilometer yang direalisasikan tahun ini. “Kami berharap dua kilometer sisanya bisa dituntaskan tahun depan. Apalagi bagian awal yang rusak parah justru belum tertangani,” ujarnya.
Proyek ini juga mencakup pembangunan talut dan pelebaran jembatan. Warsidi memastikan selama pengerjaan, jalan tetap bisa dilewati karena lebar jalan mencapai enam meter. Sistem buka-tutup akan diterapkan untuk menjaga kelancaran lalu lintas.
Pihaknya berharap pembangunan ini tidak berhenti di tengah jalan dan bisa dilanjutkan hingga jalur penghubung YIA–Borobudur benar-benar layak dilalui secara penuh. "Ya semoga sisanya bisa dianggarkan secepatnya untuk diperbaiki juga sehingga benar-benar bermanfaat buat masyarakat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News