Ade Rezki Pratama Ajak Masyarakat Sukseskan Program Bangga Kencana

1 day ago 6

Program MEDAL Of Honda Klikpositif

KLIKPOSITIF – Anggota Komisi IX DPR Ade Rezki Pratama mengajak masyarakat menyukseskan program Bangga Kencana.

Program Bangga Kencana adalah program yang dikembangkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Program ini bertujuan untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas dan hidup dalam lingkungan yang sehat.

Menurut Ade, jika angka stunting masih tinggi, target Indonesia Emas 2045 akan sulit tercapai.

“Kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat sangat penting,” kata Ade dalam sosialisasi program Bangga Kencana di Nagari Kapau, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Jumat 13 Juni 2025.

Ade melanjutkan untuk mencegah stunting perlu kerjasama semua pihak.

Selain itu, program Presiden Prabowo  Makan Bergizi Gratis (MBG) salah satu langkah nyata yang tengah digagas pemerintah untuk memastikan pemenuhan nutrisi anak secara merata.

Ade menjelaskan, masyarakat harus mengetahui pola hidup sehat, karena akan mempengaruhi kualitas hidup dan bisa mencegah terjadinya stunting.

Transformasi Program KKBPK

Sekretaris Dinas Pengendalian Pendudukan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Agam, Riyanti menjelaskan bahwa Program Bangga Kencana merupakan transformasi dari program sebelumnya, yakni Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKBPK).

“Program ini tak hanya bicara soal keluarga berencana, tapi menyeluruh, mulai dari perencanaan keluarga, pendidikan anak, hingga pembangunan kampung berkualitas,” katanya.

Ia menambahkan, saat ini BKKBN memiliki empat program prioritas nasional di bidang kependudukan, yaitu penurunan stunting, penghapusan kemiskinan ekstrem, optimalisasi Kampung KB, dan penguatan Program Bangga Kencana.

Menurutnya, stunting bukan sekadar istilah medis tapi sebuah kondisi yang menunjukkan bahwa seorang anak gagal tumbuh secara optimal—baik secara fisik maupun kognitif—akibat kekurangan gizi kronis sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun.

“Anak yang mengalami stunting akan tampak lebih pendek dari anak seusianya. Tapi, dampak yang lebih berbahaya adalah bagaimana stunting mempengaruhi perkembangan otaknya dan anak yang stunting lebih rentan mengalami kesulitan belajar, rendahnya produktivitas saat dewasa, bahkan berisiko tinggi terkena penyakit degeneratif seperti diabetes dan penyakit jantung,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa stunting disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor dan kekurangan gizi dalam waktu lama, infeksi berulang, sanitasi yang buruk, serta kurangnya pengetahuan orang tua tentang pola makan sehat adalah faktor-faktor utamanya.

“Bahkan, masalah stunting sudah bisa dicegah sejak masa kehamilan sehingga perhatian terhadap gizi ibu hamil menjadi sangat penting dan mengatasi stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau tenaga kesehatan tapi juga menjadi tanggung jawab kita semua—orang tua, tokoh masyarakat, guru, penyuluh agama, bahkan pemuda-pemudi di desa,” katanya.

Dikatakannya semua pihak perlu membangun kesadaran bersama bahwa 1.000 hari pertama kehidupan anak—dimulai sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun—adalah masa emas yang menentukan masa depan generasi kita.

“Oleh karena itu, mari kita pastikan ibu hamil mendapat makanan bergizi dan rutin memeriksakan kehamilannya, dan memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, dan lanjutkan dengan MP-ASI yang bergizi, jaga kebersihan lingkungan dan air minum yang layak, dan edukasi keluarga dan masyarakat tentang pentingnya gizi dan pola asuh yang baik,” ujarnya.

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news