PADANG PANJANG, KLIKPOSITIF – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) menggelar kegiatan bedah buku koleksi Perpustakaan Daerah berjudul “Diorama Kota Bahagia Padang Panjang dalam Esai” karya penulis Dede Pramayoza, Rabu (28/5/2025), di Aula Kantor Camat Padang Panjang Timur.
Kegiatan ini dibuka Wakil Wali Kota, Allex Saputra, dan menghadirkan tiga tokoh penting dalam dunia literasi, Afrizal Harun sebagai moderator, serta Pandu Biowo dan Januardi sebagai pembedah buku.
Wawako Allex menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif DPK dalam membangun budaya literasi melalui kegiatan-kegiatan inspiratif dan edukatif. Allex menekankan pentingnya kegiatan ini dalam memperkuat identitas Padang Panjang sebagai kota pendidikan.
“Sebagai kota pendidikan, Padang Panjang harus terus mendorong warganya untuk berpikir kritis dan berperilaku bijak. Melalui kegiatan seperti ini, kita membuka cakrawala berpikir masyarakat untuk masa depan yang lebih baik,” ujar Allex.
Pihaknya juga menegaskan komitmen Pemko untuk hadir di tengah masyarakat melalui visi dan misi pembangunan yang tertuang dalam 33 program unggulan. Program tersebut dirancang untuk mewujudkan Padang Panjang yang lebih maju, sejahtera dan bermarwah.
Penulis buku, Dede Pramayoza, menjelaskan, “Diorama Kota Bahagia” merupakan gambaran imajinatif atas sejumlah situs di Padang Panjang yang merefleksikan kejadian-kejadian sejarah.
Dede berharap pembaca dapat merasakan ingatan, kenangan, dan kegelisahan yang menjadi bahan refleksi dalam membangun semangat kewargaan baru.
“Semangat itu saya maknai sebagai kebahagiaan. Maka saya meminjam idiom A.A. Navis dan menamai kumpulan tulisan ini sebagai Diorama Kota Bahagia,” ungkapnya.
Kepala DPK, Yan Kas Bari mengatakan, kegiatan ini bertujuan mempromosikan koleksi Perpustakaan Daerah kepada peserta dari berbagai kalangan. Seperti pelajar, mahasiswa, guru, dosen, pegiat literasi, dan masyarakat umum.
Sebagai bagian dari kegiatan, DPK juga menyerahkan hibah buku kepada sejumlah Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan pengurus masjid di Kota Padang Panjang, sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan literasi berbasis komunitas.(