Ilustrasi ekspor dan impor. / Freepik
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat ekspor DIY Maret 2025 mencapai 46,33 juta dolar AS. Turun 2,28% dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 47,41 juta dolar AS. Namun jika dibandingkan dengan Maret 2024 sebesar 43,28 juta dolar AS mengalami kenaikan 7,05%
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan tiga besar negara atau kawasan pangsa ekspor DIY pada Maret 2025 di antaranya AS sebesar 20,45 juta dolar AS dengan andil 44,14%. Kedua Jerman sebesar 5,58 juta dolar AS dengan andil 12,04%, dan ketiga Jepang dengan sebesar 3,73 juta dolar AS dengan andil 8,05%.
"Perkembangan ekspor DIY Maret 2025, gambaran bagaimana sebelum adanya dampak dari kebijakan Presiden AS," katanya dikutip Senin (12/5/2025).
BACA JUGA: Imbas Tarif Trump, China Mau Bangun Pabrik di Indonesia
Herum menjelaskan secara kumulatif Januari-Maret 2025 atau triwulan I 2025 negara tujuan ekspor terbesar adalah AS 56,40 juta dolar AS dengan andil 41,13%. Kedua Uni Eropa 36,84 juta dolar AS dengan andil 26,86% dan ketiga Asean 4,29 juta dolar AS dengan andil 3,13%.
Menurutnya 3 golongan barang ekspor terbesar selama Maret 2025 sama dengan bulan-bulan sebelumnya. Pertama adalah pakaian jadi bukan rajutan dengan nilai 17,04 juta dolar AS memberikan andil 36,78%. Kedua barang-barang rajutan dengan nilai 6,04 juta dolar AS dengan andil 13,04%, dan ketiga adalah perabot penerangan rumah dengan nilai 5,15 juta dolar AS andil 11,12%
Sementara share 3 terbesar ekspor DIY secara kumulatif pertama adalah golongan barang pakaian jadi bukan rajutan 49,69 juta dolar AS dengan andil 36,23%. Kedua adalah barang-barang rajutan 19,44 juta dolar AS dengan andil 14,18%.
"Dan yang ketiga adalah perabot penerangan rumah 15,40 juta dolar AS, andilnya mencapai 11,23%," kata Herum.
Ia menjelaskan, perkembangan ekspor menurut sektor pada Maret 2025, pertama adalah sektor pertanian sebesar 0,38 juta dolar AS dimana secara bulanan atau (month-to-month/mtm) mengalami kenaikan sebesar 80,95%, dan seara tahunan atau (year-on-year/yoy) turun 2,65%.
BACA JUGA: Donald Trump Umumkan Bakal Pertimbangkan Turunkan Tarif Impor untuk China
Kemudian sektor industri pengolahan dengan nilai 45,95 juta dolar AS secara mtm mengalami penurunan 2,65%, namun yoy mengalami kenaikan 7,13%. "Dengan jumlah tersebut sehingga ekspor selama Maret 2025 tercatat 99,18% ini merupakan ekspor barang-barang hasil industri pengolahan," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News