PADANG, KLIKPOSITIF- Petani yang tergabung berkebun di Palo Banda Nang Gampu Koto Kandis, Kambang Timur, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumbar buka jalan akses tani sepanjang 10 kilometer dengan swadaya, Kamis 29 Mei 2025.
Selain akses tani, jalan tersebut jika terbuka juga akan menghubungkan akses kampung terputus sebagai alternatif akibat belum adanya pelebaran jalan.
Tokoh Masyarakat Koto Kandis, Syaiful Bahri Bandaro Putih mengungkapkan, jalan yang digotong royong tersebut, adalah akses urat nadi masyarakat yang berkebun di Palo Banda Nang Gampu.
Ia mengatakan, akses tersebut tidak hanya dilalui oleh petani yang ada di Koto Kandis. Namun, petani asal daerah lain seperti, Kecamatan Sutera dan nagari yang ada di Kecamatan Lengayang.
“Jadi masyarakat yang gotong royong ini tergabung, ada yang di Lakitan dan juga Kenagarian Kambang,” terangnya.
Ia menjelaskan, akses jalan yang digotong royong-kan tersebut, sebelumnya telah dilebarkan melalui program PNPM pada 2009 lalu sepanjang 5 kilometer. Namun, seiring waktu berjalan, kondisi kembali buruk dan terpaksa diperbaiki dengan swadaya secara rutin.
“Ya, beginilah kondisinya. Kami gotong royong setiap hari Kamis kalau tidak ada halangan. Panjangnya yang kami benih ada sekitar 10 kilometer,” terangnya.
Menurut Syaiful Bahri, hasil kebun yang dihasilkan petani di area tersebut, yaitu, paling banyak karet. Selain karet, juga getah gambir, durian serta komoditi lainnya.
“Tapi, yang dominan saat karet. Yaitu, satu hari bisa 1 ton,” jelasnya.
Lanjutnya, mengingat panjang akses jalan yang akan digotong royong tersebut, pihaknya berharap kepada pemerintah setempat membantu mereka untuk meningkatkan akses pertaniannya.
“Ya, kalau bisa perhatikan juga akses tani kami ini. Karena, memang kondisi seperti ini, dan di sini hampir 80 persen pendapatan kami dari hasil dari sini,” jelasnya.
Ketua Pemuda Koto Kandis, Eki, membenarkan sulit kondisi akses pertanian masyarakat yang ada di Palo Banda Nang Gambu tersebut.
Padahal, akses tani tersebut, bisa menjadi akses penghubung kampung, jika dilebarkan.
“Ya, bisa sampai ke Koto Pulai. Karena, habis jalan tani ini tembus ke Koto Pulai,” terangnya.
Ia berharap, selain gotong royong warga, pemerintah juga dapat memperhatikan akses jalan tani tersebut. Karena, memang dengan bagusnya akses pertanian, akan mempercepat waktu transportasi petani.
“Kita harap, ini bisa sampai kepada pemerintah daerah, dan akses kami ini bisa dibantu untuk pelebaran, serta dibuat banda air, sehingga tidak cepat runtuh,” ujarnya.