Danantara Bidik Industri Media dan Hiburan untuk Tambah Penerimaan Negara

10 hours ago 6

Danantara Bidik Industri Media dan Hiburan untuk Tambah Penerimaan Negara Kantor Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Jl.RP. Soeroso, Menteng, Jakarta. Antara - Muhammad Heriyanto

Harianjogja.com, JAKARTA—Direktur Kebijakan dan Program Prasasti Center for Policy Studies (Prasasti) Piter Abdullah menilai langkah Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang mulai membidik sektor media dan hiburan dinilai berpotensi menambah penerimaan negara jika dijalankan secara profesional dan terukur.

Menurutnya, sebagai lembaga investasi negara atau sovereign wealth fund (SWF), Danantara memiliki mandat strategis untuk mengelola dana negara dan mengembangkannya melalui investasi yang produktif.

"Tantangannya adalah sejauh mana investasi-investasi tersebut nantinya akan benar-benar memiliki hasil yang lebih baik. Karena ini pasti akan jadi sorotan kan. Selama ini keuntungan dari BUMN itu masuk ke ABBN sebagai bagian dari penerimaan negara, sekarang dikelola oleh Danantara, diinvestasikan. Seharusnya ini harus lebih baik,” ujar Piter usai menghadiri konferensi pers Peluncuran Prasasti Center for Policy Studies di Jakarta, Senin.

BACA JUGA: Diduga Selingkuh, Dukuh di Ngawen Gunungkidul Dituntut Mundur

Perluasan sektor investasi semacam itu justru dapat meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan negara. Selama ini, keuntungan BUMN langsung masuk ke APBN, namun kini dikelola terlebih dahulu untuk menghasilkan imbal hasil (return) yang lebih besar sebelum disetorkan.

“Harusnya (penerimaan) bertambah, tetapi ada lag. Kalau dulu untung (dividen) dari BUMN, langsung disetorkan menjadi pendapatan negara. Kalau sekarang dikelola dulu, ditabung dulu, dikelola agar return-nya lebih tinggi. Nah return yang lebih tinggi inilah yang kemudian masuk ke negara. Harusnya (penerimaan) lebih besar,” jelasnya.

Adapun ketertarikan Danantara terhadap industri hiburan muncul dari keberhasilan Korea Selatan menjadikan sektor tersebut sebagai alat promosi budaya nasional ke dunia.

“Yang menarik sebenarnya itu soal media industry. Karena di Korea Selatan itu penduduknya walaupun kecil yang bisa bahasa Korea, tapi bisa membuat bahasa Korea menjadi internasional. Melalui musik, melalui film, dan seterusnya,” ujar Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia Pandu saat ditemui di sela acara 'Korea-Indonesia Economic Partnership Forum', Selasa (24/6).

Pandu menyebut pihaknya akan mempelajari ekosistem media dan hiburan Korea Selatan, serta membuka peluang kerja sama investasi di sektor ini. Tujuannya tak hanya untuk menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga untuk mendorong budaya Indonesia lebih dikenal secara global.

BACA JUGA: Kementrans Berjanji Tuntaskan Penerbitan SHM 129.553 Bidang Lahan Transmigran

“Saya pikir itu adalah sesuatu yang ingin kita pelajari dan investasikan. Dan juga bagaimana kita dapat menggunakannya untuk budaya Indonesia agar lebih dikenal secara global,” kata Pandu.

Kuasa Usaha Kedutaan Besar Korea Selatan untuk Indonesia Park Soo-Deok menyambut positif langkah Danantara. Ia melihat peluang besar kerja sama di industri hiburan, apalagi melihat antusiasme masyarakat Indonesia terhadap produk budaya Korea.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news