Ilustrasi suasana aktivitas di pelabuhan yang menjadi salah satu pelabuhan kelolaan PT Pelindo Regional 4 di kawasan Timur. Antara - HO/Pelindo Regional 4\\r\\n
Harianjogja.com, JOGJA— Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat negara tujuan ekspor utama DIY masih sama hingga akhir tahun 2024. Di antaranya Amerika Serikat (AS), Jerman, dan Jepang.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Yuna Pancawati mengatakan akan mendorong ekspor DIY ke negara non tradisional, seperti Uni Emirat Arab (UEA), Vietnam dan lainnya.
Dia mengatakan hingga akhir Desember 2024 realisasi ekspor DIY mencapai hampir 500 juta dolar AS. Negara tujuannya masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. "Kami memang pengen juga masuk ke pasar-pasar non tradisional," ucapnya, Senin (10/2/2025).
BACA JUGA: Ekspor DIY Desember 2024 Melonjak 14,24 Persen, Tertinggi Kedua dalam Tiga Tahun Terakhir
Menurutnya dengan UEA sudah ada business matching di Jeddah tahun lalu. Kemudian Pemerintah Daerah (Pemda) DIY juga menjalin kerjasama melalui kebudayaan. Ia menjelaskan DIY sudah melakukan ekspor ke pasar non tradisional seperti Vietnam, Thailand dan lainnya, tapi jumlahnya tidak begitu banyak.
Saat ini ekspornya didominasi produk-produk makanan. Yuna mengatakan produk makanan sangat seksi untuk diekspor, namun ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha.
"Potensi dari kita pun banyak. Kami juga bersama-sama dengan Balai Karantina untuk melakukan ekspor makanan minuman ke sana," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan tahun ini Disperindag DIY melakukan penetrasi pasar. Tidak hanya bekerjasama dengan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan atase perdagangan yang ada di seluruh negara, tapi kerjasama juga dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
Disperindag mencoba mengidentifikasi beberapa eksportir dari DIY untuk disampaikan ke ITPC, atase perdagangan, KJRI yang ada di berbagai negara. Promosi akan dilakukan melalui profil perusahaan yang diterbitkan oleh DPMPTSP dan Disperindag.
BACA JUGA: Pertemuan Indonesia-Malaysia Pererat Kerja Sama Ekspor Kedua Negara
"Sudah ada 50 eksportir pengusaha yang sudah tergabung di buku itu dan di tahun ini kami akan menambah lebih banyak lagi," tuturnya.
Sebelumnya, BPS DIY mencatat ekspor DIY pada Desember 2024 mencapai 59,35 juta dolar AS. Naik 14,24% secara bulanan atau (month-to-month/mtm) dibandingkan November 2024 sebesar 51,95 juta dolar AS. Secara tahunan atau (year-on-year/yoy) kenaikannya 26,30% di mana pada Desember 2023 ekspor DIY 46,99 juta dolar AS.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan angka ekspor pada Desember 2024 ini merupakan tertinggi kedua dalam tiga tahun terakhir. Di mana tertinggi pertama terjadi pada Maret 2022 sebesar 61,33 juta dolar AS.
Dia menjelaskan negara pangsa ekspor DIY tiga besar masih sama dengan bulan-bulan sebelumnya, yakni Amerika Serikat dengan nilai 23,92 juta dolar AS dengan andil 40,30%. Disusul Jerman dengan nilai 8,38 juta dolar AS dengan andil 14,12%, dan Jepang 4,7 juta dolar AS dengan andil 7,92%, dan negara lainnya di punya andil di bawah 6%.
"Desember 2024 ini merupakan tertinggi kedua dalam tiga tahun terakhir," kata Herum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News