Para pegawai bagian persuratan dan IT SMA/SMK negeri di Kota Jogja dan Bantul mengikuti Bimtek Srikandi yang digelar di Kantor DPAD DIY, Selasa (29/4/2025). - Harian Jogja - Lugas Subarkah
JOGJA—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY terus mengoptimalkan penggunaan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi atau Srikandi di DIY. Kali ini, DPAD DIY menyasar sekolah jenjang SMA/SMK negeri untuk mengoptimalkan Srikandi dalam surat menyurat.
Upaya ini dilakukan dengan gelaran Bimbingan Teknis (Bimtek) Srikandi yang melibatkan 80 peserta yang terdiri dari pegawai bagian persuratan dan Teknologi Informasi (TI) di SMA/SMK negeri di Kota Jogja dan Bantul. Bimtek digelar di Kantor DPAD DIY, Selasa dan Rabu (29-30/4/2025).
Kepala DPAD DIY, Kurniawan, menjelaskan Srikandi merupakan aplikasi kearsipan yang dikembangkan oleh Arsip Nasional RI (ANRI) untuk mendukung pengelolaan arsip dan tata kelola pemerintahan berbasis elektronik, khususnya di instansi pusat dan pemerintah daerah.
Mulai 2024, penerapan aplikasi Srikandi menjadi indikator pada Pengawasan Kearsipan Eksternal maupun Internal serta Penilaian Reformasi Birokrasi. “Karena itu, tahun ini DPAD DIY menyelenggarakan Bimtek Aplikasi Srikandi bagi SMA/SMK Negeri di Lingkungan Pemda DIY,” ujarnya, Selasa.
Srikandi yang saat ini sudah sampai pada versi-3 diharapkan bisa digunakan di semua sekolah untuk keperluan surat menyurat. Adapun proses implementasi Srikandi di DIY sudah berlangsung sejak 2023, dimulai dengan bimtek di tingkat organisasi perangkat daerah (OPD), kemudian dilanjutkan ke sejumlah sekolah.
“Beberapa kendala memang masih sering kami hadapi, misalnya aplikasi masih sering error saat pencantuman tanda tangan atau memerlukan waktu lama untuk membuka naskah dan memberikan disposisi yang mengakibatkan banyak surat yang tertunda untuk diselesaikan. DPAD DIY terus berkoordinasi dengan ANRI agar ketika ada aduan bisa langsung memberikan solusi,” kata dia.
Pengoptimalan Srikandi juga bisa mengefisiensi penggunaan kertas. Di lingkungan Pemda DIY, pada 2025 ini dibanding 2024 efisiensi penggunaan kertas sebesar Rp307 juta. “Itu baru di OPD. Kalau itu kami dorong lagi akan lebih banyak lagi anggaran yang bisa dipotong, sehingga bisa dialihkan untuk yang lebih produktif,” paparnya.
Kabid Pembinaan dan Pemngembangan Sistem Kearsipan DPAD DIY, Rakhmat Sutopo, menuturkan bimtek ini dilaksanakan dalam tiga angkatan. “Ini angkatan pertama. Angkatan kedua nanti untuk kabupaten lain. Tujuannya, kami mendorong SMA/SMK untuk menerapkan Srikandi. Sebagian besar sudah menggunakan tapi belum optimal,” katanya.
Dengan penggunaan Srikandi, diharapkan kegiatan surat menyurat bisa lebih efisien dari sisi waktu maupun biaya. “Dengan Srikandi, semua pengguna terintegrasi dalam satu jaringan. Semua OPD termasuk sekolah ada dalam satu jaringan,” katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara