Harianjogja.com, JOGJA—Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY bersama dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dan lembaga lainnya membentuk Komite Ketangguhan Ekonomi Jogjakarta atau Jogjakarta Economic Resilience Committee (JERC). Komite hadir sebagai upaya menanggulangi dampak ekonomi di DIY akibat ketidakpastian global dan nasional.
Ketua Komtap Pembinaan dan Pengembangan Sekretariat Kadin DIY, Timotius Apriyanto mengatakan dasar pembentukan komite ini adalah keprihatinan pada perekonomian di DIY. Menurutnya keprihatinan pada ekonomi 2025 nyata dengan adanya koreksi pertumbuhan ekonomi yang dilakukan oleh International Monetary Fund (IMF) dari 3,3% menjadi 2,8%, dan juga koreksi di Indonesia.
BACA JUGA: Mantan Pembimbing Akademik Kasmudjo Beberkan Isi Pertemuannya dengan Jokowi
Ia menjelaskan dari sisi ketenagakerjaan juga terjadi ancaman pemutusan hubungan kerja (PKH) baik di DIY maupun nasional. Lalu Purchasing Managers Index (PMI) dia sebut juga sudah turun dari angka 50.
"Mengantisipasi situasi yang lebih buruk lagi Kadin DIY didukung ISEI DIY menginisiasi terbentuknya lagi komite ketangguhan ekonomi Jogjakarta," ucapnya, Rabu (14/5/2025).
Ekonom ISEI Cabang Yogyakarta, Amirullah Setya Hardi menjelaskan komite ini dibentuk sebagai wadah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dinamika eksternal dan internal yang berpotensi mempengaruhi kemampuan perekonomian DIY.
Ada tiga kegiatan utama dalam komite ini, yakni monitoring dan analisis, advokasi, serta kemanusiaan. Menurutnya kegiatan monitoring dan analisis dilakukan oleh pelaku usaha dan akademisi, memberikan informasi atas fenomena yang sedang dan akan terjadi sebagai early warning bagi pelaku usaha.
Kemudian kegiatan advokasi menjadi langkah selanjutnya yang bisa dilakukan oleh komite apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi kinerja usaha untuk dapat disampaikan kepada pihak-pihak terkait. Dan selanjutnya kegiatan kemanusiaan yang ditujukan untuk membantu masyarakat maupun pelaku usaha yang terdampak jika kondisi ekonomi tidak menunjukkan arah perubahan yang positif.
"Komite akan bersama-sama dengan pihak lain untuk membantu dalam hal pelaksanaan teknis di lapangan dengan bantuan unsur-unsur dalam komite maupun masyarakat luas secara sukarela," jelasnya.
Menurutnya akan dibuka juga posko pengaduan untuk masalah ekonomi di DIY salah satunya di kantor Kadin DIY dan di kantor inspektorat DIY. Akan dilakukan juga upaya-upaya relaksasi bagi UMKM khususnya masyarakat yang kurang beruntung melalui Bansos dan jenis lainnya.
BACA JUGA: Pembebasan Lahan Tol Jogja Solo Trihanggo-Junction Masih Tersisa Tiga Persen
"Lembaga ini bersifat non-profit dan didirikan secara sukarela yang didedikasikan untuk menjaga kondusifitas perekonomian di DIY."
Sekretaris Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana mengatakan Komite Ketangguhan Ekonomi DIY ini merupakan inisiatif istimewa dari Kadin DIY. Bersama-sama mengantisipasi, memitigasi segala kemungkinan sehingga ada tiga kegiatan utama di dalamnya.
Pertama pendataan dan analisis situasi yang lebih cermat dibantu akademisi dari DIY seperti UGM, UPN, dan lainnya. Kemudian advokasi, apabila ada badan usaha atau teman-teman UMKM yang menghadapi permasalahan. Dan terakhir manakala terjadi sesuatu seperti saat Covid ada kegiatan-kegiatan membantu dalam aspek kemanusiaan.
"Bareng-bareng pemerintah dan pengusaha, gak hanya Pemprov DIY tapi kabupaten/kota dan pusat. Jadi kuncinya di komunikasi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News