Hanyut Diterjang Banjir, Jembatan Perbatasan Klaten-Sukoharjo Selesai Dibangun

4 hours ago 4

Hanyut Diterjang Banjir, Jembatan Perbatasan Klaten-Sukoharjo Selesai Dibangun Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, mengecek kondisi jembatan di Dukuh Bogor, Desa Bener, Kecamatan Wonosari, Klaten. setelah diresmikan, Kamis (22/5/2025). - Solopos/Taufiq Sidik Prakoso. 

Harianjogja KLATEN—Jembatan di Dukuh Bogor, Desa Bener, Kecamatan Wonosari, Klaten, kini sudah rampung dibangun setelah hanyut diterjang banjir pada dua tahun silam. Jembatan di jalur alternatif Klaten-Sukoharjo tersebut dibangun menggunakan anggaran dari APBD, dana desa, serta swadaya warga.

Kepala Desa (Kades) Bener, Suparmi, mengungkapkan jembatan sebelumnya hanyut karena banjir pada 2023. “Ini sudah selesai dibangun lagi dengan konstruksi yang lebih kuat dan kokoh serta desain lebih baik,” ungkap Suparmi saat peresmian jembatan, Kamis (22/5/2025). 

Jembatan menghubungkan antara Desa Bener dengan Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Jembatan tersebut memiliki arti penting dan strategis bagi masyarakat di dua desa. 

BACA JUGA: SPMB SMA/SMK DIY: Kuota Jalur Prestasi Ditambah Jadi 30 Persen, Passing Grade Nilai Gabungan Dinaikkan

“Bukan sekadar penghubung fisik, tetapi juga penghubung ekonomi, sosial, budaya dan kemasyarakat lintas kabupaten,” kata Suparmi.

Jembatan itu dibangun seusai hanyut pada 2023 dan selesai 2025. Anggaran bersumber dari bantuan keuangan khusus dari APBD Klaten, dana desa serta swadaya warga. Total anggaran pembangunan jembatan sekitar Rp384 juta. 

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, mengungkapkan panjang jembatan sekitar 43 meter dengan lebar 1,5 meter. Jembatan itu menjadi akses penunjang transportasi di perbatasan. Jembatan itu menjadi akses utama warga Desa Bener dan sekitarnya ke kawasan industri alat musik serta kawasan pabrik.

“Harapannya dengan ada jembatan ini akses transportasi warga semakin lancar dan lebih aman. Tinggal bagaimana kemudian bersama-sama menjaga ini. Dengan cara apa ya jangan buang sampah sembarangan terus kemudian kalau memang ada sampah yang mengendap untuk segera bisa bersama-sama bergotong-royong dibersihkan,” kata Hamenang. 

Ketua RT 014/RW 06, Dukuh Bogor, Desa Bener, Joko Raharjo, mengungkapkan jembatan itu mempercepat akses warga menuju Sukoharjo. “Kalau mau ke Solo Baru lewat jembatan ini paling sekitar 5 menit sampai. Saat jembatannya hanyut, warga harus memutar lewat jalur lain sejauh 5 km. Kalau dari sini paling hanya 100 meter sudah sampai Sukoharjo,” kata Joko.

BACA JUGA: Pembebasan Lahan Tol Jogja-Solo: Pencairan Ganti Rugi di Maguwoharjo Capai Rp556 Miliar, Tertinggi Warga Peroleh Rp26 Miliar

Seusai hanyut, jembatan sempat diganti menggunakan jembatan darurat menggunakan sesek atau dari bahan bambu. Selain menjadi akses warga ke desa tetangga, jembatan itu menjadi jalur bagi karyawan pabrik dari wilayah Klaten terutama Desa Bener dan sekitarnya. Pasalnya, tak jauh dari jembatan dan masuk wilayah Kabupaten Sukoharjo ada pabrik garmen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news