Makan siang bergizi gratis. / Foto Ilustrasi Freepik
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sedikitnya 1.227 warga Gunungkidul bakal menerima bantuan makanan secara gratis selama satu bulan. Total anggaran untuk program ini mencapai Rp1.104.300.000.
Sekretaris Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Sosial P3A) Gunungkidul, Nurudin Araniri mengatakan, Pemkab Gunungkidul akan memberikan bantuan sosial (Bansos) makan gratis yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kabupaten.
BACA JUGA: Makan Bergizi Gratis di Gunungkidul Belum Juga Dijalankan meski Dapur Sehat Sudah Ada
Dia memastikan, program ini tetap dijalankan, meski ada kebijakan pemangkasan anggaran yang saat ini tengah berlangsung. “Program bansos makan gratis di Gunungkidul tetap jalan terus. Rencananya dilaksanakan selama satu bulan mulai besok [Jumat 14/2/2025],” kata Nurudin, Kamis (13/2/2025).
Dia menjelaskan, untuk pelaksanaan program dialokasikan anggaran Rp1.104.300.000. Rencananya, calon penerima bantuan merupakan warga dalam kategori miskin atau terlantar sebanyak 1.227 orang.
Jumlah ini terdiri dari lanjut usia sebanyak 518 orang; disabilitas ada 627 orang dan anak terlantar sebanyak 82 orang. “Sudah ada sasarannya yang terdata by name by address. Nantinya makanan akan di antar ke rumah penerima sasaran,” ungkapnya.
Menurut Nurudin, bantuan makanan yang diberikan merupakan paket siap makan. Dalam sehari akan dikirim sebanyak sekali, namun terdapat dua paket untuk makan dua kali.
BACA JUGA: TNI Membangun 300 Dapur Sehat untuk Program Makan Bergizi Gratis
Adapun isi dari paket makanan terdiri dari nasi, lauk, sayur hingga buah. “Akan diberikan selama 30 hari secara terus menerus. Mudah-mudahan program dapat berjalan dengan lancar,” katanya.
Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul, Heri Purwanto mengatakan, akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial P3A Gunungkidul terkait dengan mekanisme pendistribusian bansos makanan yang dilaksanakan pemkab. Terlebih lagi, sambung dia, ada informasi bahwa penyaluran hanya sekali, namun ada dua paket untuk makan dua kali dalam sehari.
“Jangan sampai makanannya jadi basi. Harusnya, kalau dua paket, waktu pengiriman dipaskan dengan jam makan,” katanya.
Sesuai dengan ketugasan yang dimiliki, Heri memastikan akan mengawasi pelaksanaan program tersebut. Hal ini dikarenakan program harus benar-benar tepat sasaran dan tidak menimbulkan masalah.
“Tujuannya baik untuk menambah gizi bagi warga yang masuk kategori terlantar atau miskin. Tapi, juga harus diperhatikan dari aspek keamanan pangannya agar tidak ada kasus seperti keracunan dan lainnya,” kata politkus NasDem ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News