Launching Konco Museum, Gerakan Kolaboratif Anak Muda untuk Menghidupkan Museum di Jogja

JOGJA – Sebuah langkah segar dan penuh semangat lahir dari generasi muda Yogyakarta melalui peluncuran Konco Museum, sebuah gerakan kolaboratif yang bertujuan untuk menghidupkan dan mengembangkan museum-museum di Kota Yogyakarta secara berkelanjutan, kreatif, dan inklusif.

Konco Museum merupakan inisiasi dari Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta yang melibatkan kolaborasi aktif generasi muda dari berbagai latar belakang di Yogyakarta. Mereka berkomitmen untuk menjadi mitra aktif museum-museum yang ada, menjembatani sejarah dengan masa kini, serta menciptakan ruang kolaborasi lintas generasi.

BACA JUGA: Serap Ide Kreatif Generasi Muda Melalui Konco Museum

Melalui pendekatan yang segar dan partisipatif, Konco Museum hadir sebagai bentuk “kolaborasi cerdas dan optimis” dalam penguatan internal museum melalui program unggulan seperti Youth Museum Internship Program.

“Kami percaya bahwa museum bukan hanya ruang edukasi, tetapi juga tempat yang bisa menjadi sumber inspirasi dan ruang kreatif. Generasi muda memiliki peran penting dalam menginisasi gagasan baru menikmati museum, dan Konco Museum adalah wadah untuk itu,” ujar Andrini Wiamawati, S.Sn. selaku Kepala Bidang Sejarah Permuseuman Bahasa dan Sastra.

Dalam jangka panjang, Konco Museum akan bersinergi dengan museum-museum di Yogyakarta, menjalin kemitraan yang aktif dan adaptif. Tujuan besarnya adalah menjangkau lebih banyak anak muda agar mereka turut serta dalam menciptakan ide-ide kreatif demi kemajuan museum.

Harapannya, museum dapat menjadi lebih hidup, lebih ramai dikunjungi, dan tidak hanya berperan sebagai tempat edukatif, tetapi juga sebagai ruang yang rekreatif dan menyenangkan.

Kegiatan launching Konco Museum hari ini Kamis (22/05)  dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta melalui penyematan pin kepada perwakilan Konco Museum sebagai bentuk peresmian program ini.

Acara kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Wajib Kunjung Museum, di mana peserta melakukan kunjungan ke tiga museum penting di Yogyakarta, yakni: Museum Dr. YAP, Museum TNI AD Dharma Wiratama, dan Museum Sandi dengan menggandeng Komunitas Malam Museum. 

Kegiatan ini diikuti oleh para peserta magang, pelajar, dan komunitas muda yang tergabung dalam jaringan Konco Museum—menjadi bukti konkret bahwa keterlibatan anak muda dalam dunia permuseuman bisa dimulai dari langkah kecil, namun bermakna.

Konco Museum mengundang masyarakat luas, khususnya generasi muda, untuk turut bergabung dalam gerakan ini, menjadikan museum sebagai ruang hidup yang relevan, seru, dan menjadi bagian penting dari dinamika budaya di Yogyakarta.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti S.Sos., M.M. dalam sambutannya menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya terhadap terwujudnya program Konco Museum.

Pihaknya menyampaikan Konco Museum merupakan sebuah terobosan yang tidak hanya menjawab tantangan keterbatasan jumlah tenaga museum melainkan juga sebuah program guna menjaring ide-ide kreatif baru dari generasi muda dalam meciptakan inovasi program public museum yang kontekstual dengan kebutuhan pengunjung.

Pihaknya menambahkan bahwa harapan ke depan, program Konco Museum dapat mencetak tenaga ahli museum yang mampu menghasilkan program-program public yang edukatif, inspiratif, namun tetap bernilai rekreatif  guna mendukung pengembangan dan pengelolaan museum di Kota Yogyakarta.

Untuk memberikan insigh terhadap peserta Konco Museum, di akhir sesi launching diselenggarakan kegiatan talkshow bersama Founder Komunitas Malam Museum Erwin Djunaedi. Talkshow ini diharapkan dapat memperkuat komitmen dan semangat peserta Konco Museum dalam keterlibatannya memajukan pengelolaan permuseuman di Kota Yogyakarta. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News