Mentan: Kerugian Akibat Beras Oplosan Capai Rp99 Triliun dalam Setahun

2 weeks ago 14

 Kerugian Akibat Beras Oplosan Capai Rp99 Triliun dalam Setahun Ilustrasi beras di pasar tradisional. / Freepik

Harianjogja.com, JAKARTA—Masyarakat merugi hingga Rp99 triliun dalam setahun akibat peredaran beras oplosan. Oleh karena itu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berkomitmen menindak tegas para pelaku beras oplosan, minyak goreng hingga pupuk palsu yang sangat merugikan masyarakat.

Mentan mengatakan saat ini sudah ada sekitar 20-an kasus serta beras oplosan yang jumlahnya jauh lebih besar yakni mencapai 212 merek dan telah beredar di masyarakat. Nilai kerugiannya pun fantastis hingga mencapai Rp99 triliun dalam setahun.

BACA JUGA: Dugaan Penyiksaan 4 Bocah di Mojo Boyolali: Dipukuli, Tidur di Teras hingga Tak Diberi Makan

"Beras oplosan dari ratusan merek ini merugikan masyarakat mencapai Rp99 triliun. Katakanlah kerugian Rp100 triliun, maka kalau itu terjadi 10 tahun kan Rp1.000 triliun, kalau 5 tahun berarti Rp500 triliun," katanya dilansir Antara, Senin (14/7/2025)

Ia mengatakan kementerian yang dipimpinnya mulai menata berbagai sarana produksi mulai dari hulu sampa ke hilir. Bukan hanya beras oplosan, pupuk palsu juga merugikan masyarakat hingga Rp3,2 triliun.

“Contoh ada pupuk palsu yang merugikan petani hingga Rp3,2 triliun. Kami sudah serahkan ke kejaksaan dan kepolisian,” ujar Mentan.

"Ini kita harus selesaikan bersama. Kami sudah menyurati langsung ke Pak Kapolri dan Jaksa Agung langsung dan kami telpon juga. Bahkan Satgas Pangan juga sudah bekerja," ujar Andi Amran.

BACA JUGA: Ngemplak Jadi Wilayah Paling Banyak Terjadi Kekerasan Anak di Sleman

Dirinya terus mencoba membenahi Kementerian Pertanian. Mentan mengaku bersyukur reformasi birokrasi meningkat tajam dan itu dibuktikan dengan kembalinya status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

"Kemudian untuk KPI, antikorupsi, jadi kami diminta khusus testimoni di Komisi Pemberantasan Korupsi. Jadi itu adalah ukurannya bahwa sekarang sudah membaik. Kita tidak boleh puas dan terus mencoba menata," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news