PDAM Kesulitan Jangkau Sambungan Rumah di Perbukitan Kulonprogo

1 day ago 11

Harianjogja.com, KULONPROGO—Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Binangun Kabupaten Kulonprogo terus menambah panjang jaringan keterjangkauannya. Namun masih ada sejumlah daerah yang masih belum mampu dijangkau. Sampai saat ini baru mencapai sekitar 37 persen saja dari seluruh luasan wilayah yang bisa dijangkau PDAM. Luasan tersebut terdapat sekitar 44 ribu pelanggan air PDAM Kulonprogo.

Direktur PDAM Tirta Binangun Kulonprogo, Jumantoro menyampaikan, kondisi tersebut lantaran memang terkendala untuk memperluas sambungan rumah atau SR. Kendala utamanya untuk menjangkau daerah bagian utara karena kondisi topografinya berbukit. "Itu menjadi kesulitan kami ditambah untuk daerah utara Kulonprogo yang mayoritas perbukitan memakan biaya tinggi karena harus menambah pompa," katanya, Minggu (1/6/2025).

BACA JUGA: Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini Senin 2 Juni 2025: Dari Stasiun Palur, Jebres, Balapan, Purwosari hingga Ceper Klaten

Sedangkan untuk wilayah selatan Kulonprogo yang notabene tidak perbukitan sudah cukup menjangkau banyak rumah. Apalagi sumber airnya ditambah dari Kamijoro dapat membantu tambahan suplai sehingga keluhan kekurangan air dari pelanggan bisa tertangani. Tarif air dari PDAM Kulonprogo sebesar Rp4.300 permeter kubik.

Jumantoro mengaku, dalam sebulan pendapatan PDAM Kulonprogo mencapai kisaran Rp3,8 miliar hingga Rp4 miliar. "Sumber airnya dari mata air clereng, Waduk Sermo, dan Sungai Progo hanya tiga itu," katanya.

Menurutnya, di 2025 ini akan ada penambahan jaringan jangkauan air PDAM Kulonprogo sebanyak 1.700 SR. Besaran tersebut didukung oleh Balai Prasaranan Permukiman Wilayah (BPPW) untuk jaringan distribusi utama dan jaringan layanan sambungan rumah. PDAM Kulonprogo hanya menyiapkan calon penerima manfaat dengan kuota 1.700 tersebut.

"Kami hanya menyiapkan by name by address," ucapnya. Penambahan tersebut tentunya bersumber dari APBN sedangkan untuk penambahan SR dari APBD di 2025 ini tidak ada.

Jumantoro menuturkan, dari konsumsi air Kulonprogo masih dapat terpenuhi jauh dari kata kekurangan air kecuali daerah yang belum terjangkau. Meskipun ketambahan banyak hotel dan adanya Bandara YIA pun tidak memberikan dampak yang begitu dominan.

Pasalnya alokasi air untuk Bandara YIA 14 loter perdetik tetapi sampai sekarang serapannya masih mencapai maksimal lima liter perdetik. Serapan airnya yang masih rendah menjadikan PDAM Kulonprogo mengalokasikannya menjadi 11 liter perdetik untuk Bandara YIA. "Sisanya bisa untuk domestik tiga sampai empat literan perdetik," ucapnya.

Adapunhotel-hotel di sekitar Bandara YIA pun sudah menjadi pelanggan PDAM Kulonprogo dan konsumsi airnya pun tidak begitu dominan.

Ketua Tim Pelaksana Penyehatan Lingkungan DPUPKP Kulonprogo, Silvi Irvi Yanti menambahkan, untuk program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat atau Pamsimas belum dapat membantu menjangkau ketersediaan air bersih. Itu karena di 2025 sementara ini belum ada pengadaannya.

BACA JUGA: Jadwal Pemadaman Listrik Pemadaman Listrik Hari Ini Senin 2 Juni 2025: Giliran Sleman dan Bantul

Menurutnya, Pamsimas selalu menjangkau daerah perbukitan sehingga dapat membantu PDAM Kulonprogo. Pamsimas pun menggunakan APBN meskipun memang pengajuannya dari daerah.

"Penyediaan air mucapnum yang perkotaan memang biasanya PDAM, Pamsimas fokus di perbukitan kalau pengajuan pengusulannya," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news