Pemilik Pemancingan Tajem, Wisnu Raharjo, sedang menunjukkan situasi dan kondisi pemancingan ikan miliknya di Padukuhan Banjeng, Kalurahan Maguwoharjo, Depok, Sleman, Jumat (16/5/2025)./ Harian Jogja - Andreas Yuda Pramono
Harianjogja.com, SLEMAN--Hujan yang turun pada sore di Kabupaten Sleman menyebabkan luapan air di Kali Tajem, Padukuhan Banjeng, Kalurahan Maguwoharjo, Depok, Sleman. Luapan ini membanjiri kompleks pemancingan di sisi timur sungai.
Pemilik Pemancingan, Wisnu Raharjo, mengatakan ada tiga kolam pemancingan di lokasi tersebut. Kata dia banjir setinggi 1 meter kali ini pertama kali terjadi. Selain hujan, banjir yang terjadi di sisi utara, kata dia ikut menaikkan debit air.
“Tadi siang saya turunkan 1 kwintal ikan mas, terus sore hujan. Mungkin dapat kiriman air juga dari sisi utara. Lebih tinggi dari biasanya,” kata Wisnu ditemui di lokasi, Jumat (16/5/2025).
Penjaga pemancingan tersebut juga harus dievakuasi. Kamar yang ada di sisi timur kolam terendam air. Paling tidak ada 4 kwintal ikan yang ada di kolam. Wisnu mengaku heran ketinggian banjir dapat mencapai 1 meter.
Bahkan, kata dia air sungai sempat membanjiri jalan tepat setelah hujan deras datang. Padahal, ketinggian jalan dengan lokasi pemancingan bisa mencapai 1 meter.
“Pembatas pemancingan dan sungai sebenarnya ada di sisi timur. Tapi hancur diterjang banjir,” katanya.
Ikan mas 1 kwintal yang sempat dia lepas di kolam dia beli dengan harga sekitar Rp4 juta. Ikan lain yang berada di kolam paling tidak senilai Rp15 juta. Ditambah dengan bangunan pemancingan, kerugian bisa mencapai sekitar Rp3 juta
Lebih jauh, Wisnu mengaku saluran pembuangan air yang berujung di Kali Tajem juga memengaruhi debit air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News