Harianjogja.com, SLEMAN—Pengadaan lahan untuk proyek Tol Solo-Jogja-YIA di Kabupaten Sleman terus dilangsungkan. Sejumlah wilayah terus mendapatkan pembayaran Uang Ganti Rugi (UGR) di Juli dan Agustus nanti. Teranyar pembayaran UGR dilakukan di Kalurahan Banyuraden.
Kepala Seksi Pengadaan Tanah dan Pengembangan Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman, Hary Listantyo Prabowo menjelaskan pembayaran UGR di Banyuraden kali ini menyasar 19 Pihak Yang Berhak (PYB). Menurut Hary, terdapat 12 bidang tanah terdampak yang dibebaskan dalam pembahasan UGR ini. "PYB itu bisa tanah dan bangunan, kalau bidangnya saja tanah itu jumlahnya 12, sisanya bangunan," kata Hary pada Kamis (24/7/2025).
Dijelaskan Hary, ada sejumlah bidang tanah yang dibebaskan di mana di atas laham tersebut berdiri lebih dari satu bangunan. Masing-masing bangunan, lanjutnya, tetap mendapatkan UGR meski berdiri di bidang tanah yang sama. "Jadi ada satu bidang tanah itu [berdiri] ada dua bangunan, dapat semua, dipisah masing-masing. Itu tiga PYB-nya, tanah satu, bangunan dua," jelasnya.
Total luas tanah yang menerima pembayaran ganti rugi kali ini mencapai lebih dari 3.631 meter persegi. Sementara UGR yang dikucurkan mencapai lebih dari Rp30 miliar.
Untuk bidang tanah terkecil yang menerima UGR kali ini seluas 0,28 meter persegi. Luas tanah itu dihargai Rp1,8 juta. Sementara UGR terbesar yang dikucurkan kali ini mencapai Rp7,7 miliar untuk tanah seluas 1.034 meter persegi. Bidang tanah itu juga menjadi yang terluas yang dibebaskan kali ini.
Setelah Banyuraden, Hary mengungkapkan pembayaran akan dilakukan di Tirtoadi. Pembayaran UGR di Tirtoadi akan dilakukan pekan ini. "Kalau besok Tirtoadi, 10 PYB, tinggal sisa-sisa saja," ujarnya.
Setelah itu pembayaran ganti rugi akan tetap berlanjut di bulan Agustus. "Ada lagi yang mau cair sebenarnya, Agustus paling," jelasnya.
Hingga 30 Juni 2025, pembayaran UGR telah mencapai 39,51%. Berdasarkan data yang dibagikannya, 1.187 bidang tanah telah dibebaskan hingga akhir Juni lalu. Total UGR yang telah dikucurkan mencapai Rp1,3 triliun. "Pembayaran sudah dilaksanakan di 27 padukuhan, di mana tujuh padukuhan di antaranya sudah Penyerahan Hasil Sebagian (PHS)," ungkapnya.
"UGR Rp1,3 triliun, 1.187 bidang tanah sudah dibayarkan dari 3.004 bidang tanah yang dibutuhkan," imbuhnya.
Hary menjelaskan pengadaan tanah untuk tol di seksi ini melewati empat kapanewon, 10 kalurahan, 36 padukuhan dan satu perumahan di Kabupaten Sleman. Adapun Hary menerangkan 10 kalurahan yang terdampak meliputi Kalurahan Trihanggo, Kalurahan Tirtoadi, Kalurahan Nogotirto, Kalurahan Banyuraden, Kalurahan Ambarketawang, Kalurahan Balecatur, Kalurahan Sidoarum, Kalurahan Sidokarto, Kalurahan Sidomulyo dan Kalurahan Sumberrahayu.
Selanjutnya 36 padukuhan yang terdampak kata Hary melingkupi Rajek Lor, Rajek Ngemplak, Salakan, Mlangi, Karang Tengah. Nogosaren, Cambahan, Ponowaren, Sawahan, Dowangan, Modinan, Kradenan, Meijing Kidul, Meijing Wetan, Depok, Nyamplung Kidul, Gejawan Wetan, Kluwih, Pasekan Lor, Pasekan Kidul, Nyamplung Lor, Prenggan, Jetis Prenggan, Sebaran, Tangkilan, Gancahan V, Gancahan VI, Gancahan VII, Gancahan VIII, Sembuh Kidul, Moyudan, Gamplong I, Gamplong II, Gamplong III, Gamplong IV dan Gamplong V.