Personel BPBD Bantul saat menyalurkan bantuan air bersih ke salah satu padukuhan di Kapanewon Srandakan belum lama ini. Dokumentasi Istimewa
Harianjogja.com, BANTUL — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul mulai intens menyalurkan bantuan air bersih menyusul meningkatnya kebutuhan warga akibat dampak musim kemarau 2025.
Hingga 18 Juli, total distribusi yang telah dilakukan mencapai 90.000 liter atau setara 18 tangki.
“Sudah kurang lebih 18 tangki atau 90.000 liter air bersih yang kami salurkan ke warga dari BPBD Bantul,” ungkap Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol, Sabtu (19/7/2025).
BACA JUGA: Duh, 50 Persen Air Sumur di Kota Solo Tercemar dan Tak Layak Konsumsi
Distribusi air bersih tersebut berlangsung sejak 2 Juli hingga 18 Juli dan menyasar lima padukuhan di Kapanewon Srandakan yang mengalami krisis air bersih. “Merata di lima padukuhan Srandakan, Nengahan, Bendo, Gerso, dan Lopati,” tambah Antoni.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanta menyebutkan bahwa pihaknya telah mengalokasikan 560 tangki atau sekitar 2,8 juta liter air bersih sebagai cadangan bantuan antisipasi kekeringan tahun ini.
“Anggaran pengadaan air bersih sekitar Rp28 juta. Distribusi akan dilakukan berdasarkan permintaan dari wilayah rawan kekeringan yang telah mengajukan permohonan resmi,” jelas Agus.
BACA JUGA: Fenomena Embun Upas Alias Membeku di Dieng, Suhu Minimum Capai Minus 2 Derajat Celcius
Langkah ini merupakan bagian dari upaya mitigasi kekeringan yang rutin dilakukan setiap musim kemarau. BPBD menegaskan kesiapan mendukung kebutuhan masyarakat agar tidak mengalami krisis air bersih berkepanjangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News