Pigeon Stall Rajamoko, Terobosan Baru Arena Lomba Merpati Kolong

3 days ago 6

Pigeon Stall Rajamoko, Terobosan Baru Arena Lomba Merpati Kolong Peluncuran Lapak Pigeon Stall Rajamoko dengan konsep dua tiang ini diklaim menjadi satu/satunya dan pertama di Indonesia di Pendowo Asri, Banyon, Sewon, Bantul, beberapa waktu lalu.ist

Harianjogja.com, BANTUL—Ratusan penghobi Merpati di DIY mengikuti lomba Merpati Kolong di Pendowo Asri, Banyon, Sewon, Bantul. Perlombaan tersebut ditandai dengan peluncuran Lapak Pigeon Stall Rajamoko.

Lapak Pigeon Stall Rajamoko dengan konsep dua tiang ini diklaim menjadi satu-satunya dan pertama di Indonesia. Keberadaannya bertujuan untuk menjaga keselamatan Merpati. "Konsep Pigeon Stall Rajamoko adalah membangun lapak dengan dua tiang untuk menghindari burung merpati cedera," kata Pembina Perkumpulan Penggemar Pelestari Merpati Kolong Yogyakarta (PPPMKY), Kombes Pol Widiatmoko, Senin (17/2/2025).

BACA JUGA: Rayakan Valentine's Day dengan Tertawa Bersama, Hotel Ramada Jogja Hadirkan Kelik Pelipur Lara

Dia menjelaskan, selama ini rata-rata lapak merpati dibangun 4 tiang sehingga berpotensi membuat cedera Merpati saat mendarat. Adapun lapak dengan dua tiang yang diberi nama Pigeon Stall Rajamoko itu merupakan terobosan baru untuk menghindari burung Merpati cedera kena tiang.

"Dengan bentangan tiang 20 meter lebar matras 12x12 meter, tebal busa 60 cm, bermaksud agar merpati saat mendarat tidak cedera,” tuturnya.

Dalam event tersebut, mereka juga membentuk PPPMKY yang secara aklamasi terpilih Ketua PPPMKY, Kresna Wijaya dan Pembina PPPMKY Kombes Pol. Widiatmoko. Widiatmoko mengungkapkan, pembentukan PPPMKY bermula saat para penghobi Merpati berkumpul untuk melegalkan organisasi yang sebelumnya bernama Paguyuban Merpati Kolong Yogyakarta (PMKY) yang sudah ada sejak tahun 2010.

"Saya katakan, kalau nama organisasinya masih "Paguyuban", maka tidak akan bisa legal di Adminitrasi Hukum umum (AHU). Oleh karenanya saya mengusulkan dirubah menjadi PPPMKY, dan disepakati bersama oleh komunitas yang hadir,” ungkapnya.

Ketua PPPMKY Kresna Wijaya berharap PPPMKY bisa sebagai wadah resmi untuk memayungi para penghobi Merpati. "Kita akan merangkul dan menjadi pengayom penghobi merpati terutama untuk ‘wong cilik’ (masyarakat bawah). Kita jadikan lomba-lomba Merpati menjadi pesta rakyat, menjadi sarana pemersatu dan memberikan manfaat untuk masyarakat luas,” ucap Kresna.

BACA JUGA: Barahmus: Menghidupkan Kembali Museum dengan Reimajinasi

Tokoh pemuda DIY, RM. Jefferson Lanang Haryo Prakosa yang berpartisipasi dalam lomba berhasil menyabet juara umum. Kerabat Kraton Ngayugyakarta Hadiningrat ini meraih dua gelar juara sekaligus, yaitu Juara 1 Reguler dan Juara 2 Perang Bintang (Best of The Best).

Sosok yang akrab disapa nDoro Lanang ini menuturkan, Merpati koleksinya menjadi juara dalam dua kategori sekaligus menjadi suatu kebanggan tersendiri, terlebih pada dua momen bersejarah Launcing lapak Pigeon Stall Rajamoko dan terbentuknya PPPMKY.

“Saya tentu bahagia karena Merpati yang saya rawat dengan sepenuh hati menjadi juara di dua kelas perlombaan sekaligus. Apalagi lomba ini bersejarah, launching lapak Pigeon Stall Rajamoko yang merupakan terobosan dan satu-satunya di Indonesia sekaligus pengukuhan PPPMKY yang akan menjadi wadah pemersatu penghobi Merpati di DIY,” tuturnya.

Ia berharap dengan adanya PPPMKY sebagai organisasi resmi yang mewadahi, masyarakat penggemar Merpati semakin nyaman dalam menyalurkan hobinya. Menurutnya, event-event Lomba Merpati Kolong berpotensi mendukung peningkatan ekonomi masyarakat.

“Dengan berkembangnya hobi Merpati Kolong ini harapannya menjadi prospek ekonomi bagi masyarakat, khususnya peternak. Kemudian juga produsen pakan merpati, karena merawat Merpati kolong ini butuh treatment (perlakuan) khusus, termasuk makanannya dan itu diproduksi oleh UMKM. Pakan Merpati juga sumbernya dari hasil pertanian,” tuturnya.

“Event Merpati Kolong ini merupakan sarana hiburan masyarakat, jika terus dikembangkan maka tidak menutup kemungkinan juga bisa berpotensi mendukung sektor pariwisata di DIY,” tutupnya (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news