Selamatkan Semen Padang FC dari Degradasi, Almeida Jawab Tudingan Suporter Arema FC

7 hours ago 4

Program MEDAL Of Honda Klikpositif

KLIKPOSITIF – Semen Padang FC berhasil selamat dari degradasi usai menumbangkan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (24/5) dengan skor 0-2.

Kemenangan itu memantapkan Kabau Sirah untuk finis di peringkat ke 13 klasemen akhir BRI Liga 1 musim 2024/2025 di atas Persis Solo dan Madura United.

Baca Juga

Papan bawah klasemen BRI Liga 1

Laga Semen Padang FC melawan Arema FC di putaran pertama BRI Liga 1

Kemenangan ini disambut dengan suka cita oleh publik Sumatera Barat, khususnya pelatih Eduardo Almeida, lantaran perjalanan tim yang sejak Liga 1 bergulir terseok-seok.

Bagi Almeida, hasil yang diraih oleh tim asuhannya tersebut adalah buah dari perjuangan dan kerja keras semua pihak.

“Ini adalah musim yang sangat berat buat kami, Tetapi di akhir, dengan kerja keras semua orang di dalam tim, staf, pemain, manajemen, suporter.”

“Dan saya ucapkan halo pada semua suporter yang ada di Kota Padang bagaimana pentingnya Liga 1 buat semuanya,” katanya.

Selain nilai perjuangan, bagi Almeida, keberhasilan Semen Padang FC bertahan di Liga 1 musim depan juga menjadi ajang pembuktian untuk dirinya.

Pelatih asal Portugal itu tercatat pernah menukangi Arema FC musim 2021/2022 silam, dan dipecat lantaran hasil buruk yang diraih tim.

Selama menukangi Arena, ia mencatatkan rekor 23 pertandingan tak terkalahkan pada musim 2021–2022, dan finis di peringkat ke-4.

Dengan hasil itu, kontraknya diperpanjang untuk dua musim pada akhir musim tersebut. Kemudian pada 5 September 2022, dia dipecat dari Arema setelah klub mendapat tekanan dari pendukung di media sosial.

Di Liga 1 2022–2023, dia menghasilkan 2−2−3 (2 menang, 2 imbang, 3 kalah) hingga minggu ke-8 dan di posisi tabel ke-8.

Setelah dari Malang, ia kemudian pindah ke RANS Nusantara sebelum akhirnya kembali berlabuh ke Kota Padang di pertengahan musim 2024/2025 ini.

Almeida mengaku, ada penilaian buruk yang dia terima ketika memimpin Arema FC. Penilaian buruk itu kemudian berhasil ia bantah, dengan hasil yang diraih Semen Padang di akhir kompetisi Liga 1.

“Mereka awalnya menganggap saya miskin taktik saat di sini (Arema FC), tetapi akhirnya saya bisa membuktikan pada mereka bahwa saya bisa membawa tim ini menang.”

“Perayaan saya di sini bukan karena menang lawan Arema, karena saya respek dengan Arema. Tetapi karena membawa tim saya bisa bertahan di Liga 1,” pungkasnya.(*)

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news