Wakil KSP M Qodari dan Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntarningsih saat meninjau bak penampungan sumur bor untuk irigasi pertanian yang dibangun di Padukuhan Kalialang, Kalitekuk, Semin. Minggu (1/6/2025). - Harian Jogja/David Kurniawan.
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Wakil Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari berjanji akan menyelesaikan pembangunan sumur bor yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto saat masih menjadi Menteri Pertahanan. Hal ini disampaikan saat meninjau operasional sumur bor untuk irigasi di Kalialang di Kalurahan Kalitekuk, Semin, Minggu (1/6/2025).
“Presiden Prabowo sangat perhatian dengan program ketahanan pangan di Indonesia. Oleh karenanya, ia bersama staf akan memperjuangkan agar pembanguna sumur bor di Gunungkidul bisa diselesaikan semuanya,” kata Qodari.
Ia pun optimistis karena presiden akan mendukung program ini karena digagas saat masih menjadi Menteri Pertahanan. Di sisi lain, kata Qodari, program ini hanya melanjutkan saja karena dari 52 titik yang dibangun, sudah beroperasi sebanyak 15 sumur bor.
BACA JUGA: Mulai Besok, Tempat Parkir ABA Sudah Tak Bisa Beroperasi
“Masih ada 37 sumur bor yang harus diselesaikan agar benar-benar bisa difungsikan. Apalagi program ini juga untuk mendukung ketahanan pangan karena sumur dibangun dipergunakan dalam rangka irigasi pertanian,” ungkapnya.
Keyakinan Qodari program bisa dilanjutkan karena hanya tinggal melanjutkan. Hal ini dikarenakan lokasi pengeboran, teknologi yang dipergunakan sudah ada sehingga tidak ada alasan diberhentikan.
“Nantinya kalau sudah bisa dioperasikan semua harus ada serah terima karena ini menyangkut dengan pemeliharaan dan pemanfaatannya bisa dioptimalkan,” kata dia.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi mengatakan, program pembangunan sumur bor untuk irigasi pertanian sudah terlaksana sejak 2023. Saat itu, kata dia, asumur bor dibangun di Kalurahan Banyusoco, Playen dan Karangduwet, Paliyan.
Adapun program dilanjutkan di 2024 dengan lokasi program sebanyak 52 titik. Meski demikian, ia tidak menampik hingga sekarang belum bisa dioperasikan semua karena yang beroperasi baru di 15 titik pengeboran.
“Masih ada 37 lokasi sumur bor yang belum selesai pembanguannya. Kami berharap ini bisa diselesaikan sehingga berfungsi untuk mendukung program pertanian di Gunungkidul,” katanya.
Ketahanan Pangan
Rismiyadi mengungkapkan, adanya bantuan sumur bor ini diperkirakan bisa membantu pengairan lahan seluas 6.524 hektare. Namun, dikarenakan baru di 15 titik yang difungsikan maka sasaran baru tercapai 1.224 hektare.
“Diperkirakan untuk pembangunan sumur bor di 37 lokasi yang belum selesai, bisa mengairi lahan sekitar 5.000 hektare. Jadi, kami berharap program dapat diselesaikan hingga keberadaan sumur bisa dirasakan para petani,” katanya.
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih berkomitmen untuk terus memperkuat ketahanan pangan di Bumi Handayani. Oleh karena itu, keberadaan sumur bor untuk irigasi pertanian sangat dibutuhkan guna mengoptimalkan hasil produksi.
“Dengan adanya sumur bor, maka kebutuhan air untuk pemelihraan bisa terjamin sehingga masa tanam bisa lebih banyak. Tentunya, ini juga akan berpengaruh terhadap produktivitas yang ikut meningkat sehingga ketahanan pangan benar diwujudkan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News