Harianjogja.com, SLEMAN—Pemkab Sleman menyiapkan sejumlah langkah untuk merespons beroperasinya Tol Jogja-Solo di Gerbang Tol (GT) Prambanan.
Bupati Sleman, Harda Kiswaya menyiapkan sejumlah langkah untuk membuka keran investasi dan membangun jalan alternatif agar bisa mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi dari keberatan tol.
Wilayah DIY tak terkecuali Sleman kata Harda harus mendapatkan manfaat dari keberadaan tol. "Seperti sering dingendikake (dituturkan) Ngarso Dalem, DIY khususnya Sleman harus dapat manfaat," tegas Harda pada Kamis (24/7/2025).
Untuk menangkap manfaat dari keberadaan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut, Harda membangun sejumlah jalan di sekitaran akses keluar masuk jalan tol.
"Oleh karena itu, saya tangkap dengan saya membangun jalan-jalan untuk alternatif menuju dan keluar masuk tol," tandasnya.
Selain itu, iklim investasi di Sleman diharapkan juga bisa kian dilirik dengan konektivitas antar wilayah yang kian mudah dan cepat dari keberadaan jalan tol. Karenanya, Harda tak hanya bakal mempermudah tetapi berupaya memperbaiki iklim investasi di Bumi Sembada.
Muaranya sama, ketika investasi di Sleman terkerek, pertumbuhan ekonomi di Sleman diharapkan juga bisa meningkat. Dari pandangan Harda, potensi investasi baru usai beroperasinya jalan tol ini harus bisa ditangkap agar pertumbuhan ekonomi ikut naik.
"Kemudian saya mempermudah atau memperbaiki iklim investasi di Sleman dengan harapan, dengan Sleman dan DIY semakin terbuka, kami harus bisa memanfaatkan itu. Untuk bisa menangkap investasi baru sehingga pertumbuhan [ekonomi] akan jadi naik," ungkapnya.
Menurut analisa Harda ada sejumlah sektor yang investasinya dimungkinkan bisa masuk usai adanya jalan tol. Dua sektor itu kata Harda di antaranya ada di lini investasi jasa dan industri. Terlebih dari segi lahan, Harda bilang lahan di Sleman juga masih memungkinkan untuk penanaman investasi di dua sektor tersebut.
Sebelumnya Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap keberadaan Tol Jogja-Solo dapat membantu pertumbuhan ekonomi di wilayah DIY. Penyesuaian infrastruktur jalan di dekat akses keluar masuk tol didorong agar dapat terwujud sehingga Kabupaten/Kota di DIY mendapat dampak positif pembangunan Tol Jogja-Solo.
"Harapan saya itu, tol ya itu bisa memberikan pertumbuhan ekonomi pada daerah," ujar Sultan pada Senin (21/7/2025) di Sinduadi, Sleman.
Keberadaan akses yang memadahi di area pintu keluar masuk tol diharapkan Sultan dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi di wilayah di DIY. Sekalipun itu hanya sekadar masuk ke DIY untuk makan, tetapi setidaknya akses tersebut ada.
Sultan mencontohkan bagaimana usaha mendorong pembangunan jalan baru dari Bokoharjo ke arah Wonosari, Gunungkidul. Meskipum jalan itu saat ini belum selesai pengerjaannya, Sultan mengatakan jalan itu diharapkan bisa rampung tahun ini.
Bila jalan itu rampung digarap, jalan itu disebut bisa menopang aksesibilitas 10 destinasi pariwisata di DIY. Letaknya yang tak jauh dari rencana gerbang Tol Jogja-Solo diharapkan dapat menampung pengendara yang ingin pergi melancong ke 10 destinasi pariwisata tadi.
"Di situ ada 10 kawasan destinasi pariwisata dari Prambanan ada Kalasan, ada Candi Ijo, ada Nglanggeran, dan sebagainya ada 10. Memang ada jalan, tapi jalan kabupaten. Dilewati bus turis yang gede-gede itu, tidak bisa. Di samping menggoknya naik turun, tapi juga jalannya sempit," tuturnya.
Karenanya, penting adanya perhatian khusus untuk membangun akses penyangga agar dampak pertumbuhan ekonomi bisa dirasakan Kabupaten/Kota di DIY. "Itu yang kami desakan untuk ke pemerintah pusat untuk membangun jalan-jalan yang bisa exit maupun masuk. Biar Kabupaten/Kota itu bisa menikmati pertumbuhan ekonomi," tandasnya.