Tim Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) UNY selesai menggelar workshop di Sekretariat Paguyuban Tegar, Gamplong I, Sumberrahayu, Moyudan, Sleman, Senin (3/11/2025) - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono
SLEMAN—Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memberi pendampingan terhadap sentra tenun lurik Gamplong, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman, selama empat bulan.
Bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat, sejumlah program diberikan, termasuk menghasilkan tiga motif tenun baru yang saat ini sedang didaftarkan untuk mendapat Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Ketua Tim Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) UNY, Dr. Nova Suparmanto, M.Sc., mengatakan pendampingan yang UNY berikan merupakan bantuan dari BIMA Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) lewat program PISN.
Sentra Gamplong dipilih lantaran ada sejumlah persoalan yang menjadi sebab tenun Gamplong tidak berkembang. Selain persoalan regenerasi, proses tenun secara manual memakan waktu yang lama. Motif yang ada pun cenderung tradisional dan monoton. Perlu ada motif baru yang segar dan menarik jika dilihat dari sisi pemasaran.
“Desain akhir tiga motif baru kami kerjakan bersama dengan penenun. Penyempurnaan motif dilakukan ketika workshop 3 November lalu,” kata Nova dihubungi, Rabu (19/11/2025).
Nova menambahkan, salah satu anggota tim PISN memiliki latar belakang fashion designer dan periset tenun. Motif ini nantinya akan diluncurkan bersama Disperindag Sleman dan diharapkan mampu mengangkat tenun Gamplong sebagai tenun unggulan.
Motif tersebut juga memiliki warna khas yang berasal dari hasil kajian terhadap filosofi budaya Gamplong. Satu hal yang masih menyisakan pekerjaan rumah (PR) adalah regenerasi. Hingga akhir tahun, tim PISN UNY akan mengupayakan pemberdayaan terhadap generasi muda.
“Kami juga akan mengaktivasi situs web Gamplong yang sekarang sedang mati. Motif baru akan kami pajang di situ. Desain yang dihasilkan sesuai perkembangan zaman sekarang, variatif, dan memperhatikan proses warna yang laku di pasaran,” katanya.
Nova juga mendorong agar penenun Gamplong meningkatkan literasi digital. Pemasaran akan bisa merambah banyak pasar melalui online.
Tim PISN UNY telah melakukan audiensi dengan Kepala Disperindag Sleman, Dekan/Rektor UNY, dan Bupati Sleman. Dalam audiensi, tim ingin mendorong agar motif baru tenun Gamplong bisa digunakan sebagai motif seragam pegawai Pemkab Sleman.
Selain Nova, Tim PISN UNY terdiri dari Ir. Mohammad Adam Jerusalem, S.T., S.H., M.T., Ph.D., Afif Ghurub Bestari, M.Pd. dari Fakultas Teknik, dan Dr. Ismadi, M.A. dari Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya UNY.
“Kami ingin membantu para perajin agar lebih percaya diri dalam berinovasi dan memanfaatkan teknologi. Tenun tradisional bisa tetap eksis di dunia modern,” ucapnya.
Kegiatan berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Para pengrajin tampak bersemangat mencoba ide-ide baru, mulai dari kombinasi warna hingga cara memotret produk agar menarik untuk promosi online.
Sinergi antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan komunitas pengrajin ini menjadi bukti nyata bahwa penguatan ekonomi kreatif bisa dimulai dari desa. Dengan sentuhan inovasi dan teknologi, Tenun Gamplong siap melangkah lebih jauh menuju pasar global.
Kepala Bidang Perindustrian Disperindag Sleman, Dwi Wulandari, berharap program ini dapat membantu mengembangkan lurik di Gamplong sebagai salah satu karya yang mengandung nilai kearifan lokal di Sleman.
“Hal ini sejalan dengan program Bupati Sleman yang ingin mengangkat lurik dalam upaya pemberdayaan dan meningkatkan kesejahteraan perajin lurik lewat pembuatan seragam dinas Pemda Sleman. Ini harapan bagi kami,” kata Dwi.
Dwi menambahkan, kolaborasi dengan UNY akan terus berjalan dalam hal pengembangan lurik hingga pemasaran dan pewarnaan mengikuti tren global. Ia berharap lurik Gamplong dapat diterima bukan hanya pasar nasional, namun juga pasar internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

18 hours ago
12

















































