PADANG, KLIKPOSITIF— Sebanyak 160 calon mahasiswa mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk Program Studi Teknik Alat Berat dalam rangka seleksi penerimaan mahasiswa baru kelas kerja sama antara Politeknik Negeri Padang (PNP) dengan PT Trakindo Utama. Ujian berlangsung pada Sabtu pagi, 7 Juni 2025, di Gedung E Kampus PNP.
Kegiatan seleksi ini mendapat perhatian khusus dari jajaran pimpinan PNP. Direktur PNP, Dr. Surfa Yondri, turut meninjau langsung pelaksanaan ujian, didampingi Wakil Direktur Bidang Keuangan dan Umum, Sarmiadi, Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan, Nasrullah, serta Wakil Direktur Bidang Kerja Sama, Ihsan Lumasa Rimra.
Surfa Yondri menjelaskan bahwa pola penerimaan mahasiswa baru untuk kelas kerja sama Trakindo tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan regulasi terbaru yang mewajibkan seluruh perguruan tinggi vokasi untuk membuka seleksi kelas kerja sama setelah pengumuman hasil SNBP dan SNBT.
“Perbedaan utama dibanding tahun lalu adalah pada waktu pelaksanaan seleksi. Jika sebelumnya proses penerimaan mahasiswa kelas kerja sama ini dilakukan sebelum SNBP dan SNBT, kini kita mengikuti aturan baru yang mengharuskan seleksi dilakukan setelah hasil kedua jalur nasional tersebut diumumkan,” ujar Surfa Yondri.
PNP hanya membuka satu kelas kerja sama untuk Program Studi Teknik Alat Berat pada tahun akademik ini, dengan total kapasitas 24 orang. Namun, dari jumlah tersebut, enam kursi telah ditetapkan untuk mahasiswa penerima beasiswa penuh dari Trakindo. Dengan demikian, hanya tersisa 18 kursi yang diperebutkan oleh para peserta UTBK.
“Dari 160 peserta yang mengikuti UTBK hari ini, hanya 18 orang terbaik yang akan terpilih untuk bergabung dalam program kerja sama ini. Persaingannya sangat ketat, karena seleksi ini juga menjadi pintu masuk menuju dunia kerja yang menjanjikan,” lanjut Surfa.
Seleksi tidak berhenti pada tahap akademik saja. Setelah ujian tulis, PNP akan menyerahkan hasilnya kepada pihak Trakindo untuk pelaksanaan tahapan seleksi lanjutan. Tahapan tersebut meliputi tes psikologi, wawancara (interview), dan technical and inclination test (TINCAN).
“Hasil seleksi akademik akan diumumkan hari ini juga. Setelah itu, nama-nama peserta yang lolos akan kami kirimkan ke Trakindo. Mereka akan melanjutkan proses seleksi lanjutan yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 hingga 11 Juni mendatang. Hasil akhirnya akan diumumkan pada 13 Juni 2025,” ungkapnya.
Program kerja sama antara PNP dan Trakindo bukanlah hal baru. Menurut Surfa Yondri, kolaborasi ini telah terjalin sejak tahun 2008. Selama lebih dari 15 tahun, program ini secara konsisten menghasilkan lulusan berkualitas yang siap terjun ke dunia industri, khususnya di bidang alat berat dan pertambangan.
“Setiap tahunnya, PNP selalu menerima minimal satu kelas mahasiswa untuk program kerja sama ini. Bahkan, pada tahun-tahun tertentu kami bisa menerima hingga dua kelas. Hal ini menunjukkan tingginya antusiasme dan kepercayaan industri terhadap lulusan kami,” jelas Surfa.
Lebih jauh, ia menambahkan bahwa peluang kerja lulusan Program Studi Teknik Alat Berat di PNP tidak hanya terbatas di Trakindo saja. Banyak juga lulusan dari jalur reguler yang berhasil meniti karier di berbagai perusahaan pertambangan dan industri alat berat lainnya yang menjadi mitra Trakindo.
“Trakindo memang menjadi mitra utama kami, namun bukan satu-satunya. Banyak lulusan reguler Teknik Alat Berat yang berhasil bekerja di industri besar lainnya. Artinya, prospek karier lulusan jurusan ini sangat terbuka lebar, baik melalui kelas kerja sama maupun kelas reguler,” tegasnya.
Program ini tak hanya memberikan pendidikan teknis di bidang alat berat, tetapi juga menanamkan nilai-nilai profesionalisme, etika kerja, dan kesiapan industri sejak dini. Tak heran jika banyak lulusan program ini yang langsung diserap dunia kerja tanpa harus menunggu waktu lama.
Dengan adanya seleksi yang ketat dan kerja sama industri yang kuat, PNP terus menunjukkan komitmennya sebagai institusi vokasi unggulan di Indonesia. Melalui program seperti ini, PNP turut berkontribusi dalam mencetak tenaga kerja terampil yang dibutuhkan industri nasional.(*)