Cryptocurrency atau mata uang kripto. Freepik
JOGJA—Memiliki Ethereum (ETH) dalam portofolio memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah mendapatkan penghasilan pasif (passive income). Ada beberapa opsi untuk jadi pilihan penghasil uang.
Pemegang Ethereum dapat memperoleh penghasilan pasif melalui staking, kumpulan likuiditas, atau pinjaman, dengan suku bunga dan tingkat risiko yang bervariasi. Sebagai informasi, kurs eth adalah Rp 53,597 juta.
Cara mendapatkan ETH atau cryptocurrency lainnya, tentu menggunakan platform trading crypto yang likuid dan mudah digunakan, penulis merekomendasikan 3 platform crypto terbaik.
Apa Itu Platform Crypto?
Platform crypto adalah layanan digital yang dirancang untuk memfasilitasi transaksi dan interaksi dengan cryptocurrency. Platform ini memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti membeli dan menjual aset digital, menyimpan cryptocurrency, berpartisipasi dalam staking, perdagangan derivatif, hingga menciptakan aplikasi terdesentralisasi (DApps).
Dalam praktiknya, platform crypto bertindak sebagai penghubung antara dunia keuangan tradisional dan teknologi blockchain. Dengan menggunakan platform ini, pengguna dari berbagai latar belakang, baik pemula maupun ahli, dapat mengakses ekosistem cryptocurrency dengan lebih mudah dan aman.
BACA JUGA: Aspakrindo-ABI: Regulasi Industri Kripto Indonesia Dinilai Semakin Komprehensif
Jenis-Jenis Platform Crypto
Platform crypto hadir dalam berbagai bentuk dan melayani kebutuhan yang berbeda di ekosistem cryptocurrency. Berikut adalah jenis-jenis platform crypto yang paling umum:
1. Exchange Crypto (Platform Pertukaran)
Platform ini memungkinkan pengguna untuk membeli, menjual, dan memperdagangkan cryptocurrency. Ada dua jenis utama exchange crypto:
a. Centralized Exchange (CEX):
Exchange ini dikelola oleh perusahaan tertentu yang bertindak sebagai perantara dalam transaksi. Contohnya adalah Binance, Coinbase, dan Kraken.
b. Decentralized Exchange (DEX):
Beroperasi tanpa perantara, DEX memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi secara peer-to-peer menggunakan kontrak pintar. Contoh DEX termasuk Uniswap dan SushiSwap.
2. Platform Wallet Crypto
Dompet crypto digunakan untuk menyimpan aset digital dengan aman. Dompet ini bisa berbentuk custodial wallet (dikelola oleh platform) atau non-custodial wallet (dikelola sepenuhnya oleh pengguna). Contoh populer adalah MetaMask, Trust Wallet, dan Ledger.
3. Platform DeFi (Decentralized Finance)
DeFi adalah layanan keuangan terdesentralisasi yang memungkinkan pengguna untuk meminjam, memberikan pinjaman, atau melakukan investasi tanpa perantara. Contohnya adalah Aave, MakerDAO, dan Compound.
4. Platform NFT (Non-Fungible Token)
Platform ini fokus pada perdagangan aset digital yang unik seperti karya seni, musik, dan koleksi digital lainnya. Contoh terkenal adalah OpenSea dan Rarible.
5. Platform Staking dan Mining
Platform ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan imbalan dengan staking (mengunci aset untuk mendukung jaringan blockchain) atau mining (proses memverifikasi transaksi blockchain). Contohnya adalah Lido Finance dan NiceHash.
6. Platform Pengembangan Blockchain
Beberapa platform memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi berbasis blockchain. Contoh utamanya adalah Ethereum (ETH), Solana, dan Polkadot. Ethereum adalah salah satu aplikasi yang terbilang populer, kepopuleran ETH sampai saat ini mengantarkan ETH berada pada urutan kedua setelah Bitcoin. Sekedar info, kurs ETH adalah Rp 53,457 juta.
Tantangan Platform Crypto
Meskipun menawarkan banyak manfaat, platform crypto juga menghadapi sejumlah tantangan, di antaranya:
1. Regulasi yang Belum Jelas
Cryptocurrency masih menjadi subjek regulasi yang bervariasi di berbagai negara. Ketidakpastian ini dapat menghambat adopsi platform crypto secara global.
2. Keamanan
Ancaman peretasan dan penipuan tetap menjadi masalah besar di dunia crypto. Beberapa platform telah kehilangan jutaan dolar akibat serangan siber.
3. Kurangnya Edukasi
Banyak orang yang masih tidak memahami cara kerja platform crypto atau teknologi blockchain, yang dapat menghambat pertumbuhan adopsi.
4. Volatilitas Pasar
Nilai cryptocurrency yang sangat fluktuatif dapat mempengaruhi kepercayaan pengguna terhadap platform crypto.
Masa Depan Platform Crypto
Seiring dengan perkembangan teknologi blockchain dan meningkatnya adopsi cryptocurrency, platform crypto memiliki potensi besar untuk terus tumbuh. Beberapa tren yang mungkin terjadi di masa depan meliputi:
Integrasi dengan Sistem Keuangan Tradisional
Platform crypto dapat semakin diintegrasikan dengan bank dan institusi keuangan lainnya untuk menciptakan ekosistem yang lebih inklusif.
3 Platform Perdagangan Crypto Terbaik
Dari banyaknya platform tersebut, ada beberapa platform yang memiliki karakteristik khusus untuk trading ETH (Etherium).
1. Binance
Dengan lebih dari 166 juta pengguna di seluruh dunia, Binance adalah pertukaran Ethereum paling populer. Binance juga merupakan bursa terbesar dari pasar. Ini mendukung ratusan cryptocurrency dan biaya transaksi mulai dari hanya 0,1%.
Ada banyak cara berbeda untuk menyetor uang, termasuk kartu debit/kredit, dompet elektronik, dan transfer bank. Binance juga memiliki pasar peer-to-peer, yang memungkinkan pengguna membeli Ethereum dengan metode pembayaran lokal.
Biaya bisnis bervariasi tergantung pada jenis simpanan dan negara tempat tinggal. Binance juga merupakan pilihan bagus untuk mendapatkan keuntungan kompetitif atas kepemilikan Ethereum.
Menggunakan Binance, akan memperoleh hingga 3,45% dengan berinvestasi di Ethereum. Ada juga rekening tabungan dengan suku bunga variabel, yang saat ini menghasilkan 1,07%. Instrumen pendapatan lainnya mencakup investasi dua arah dan swap likuid, dengan opsi variabel dan tetap untuk dipilih. Binance memiliki dompet crypto virtual, tersedia online dan dengan aplikasi iOS/Android.
2. Pintu
Pintu adalah aplikasi trading dan investasi crypto terbaik yang berada dibawah bendera PT Pintu Kemana Saja, sebuah perusahaan startup asal Indonesia yang bergerak di sektor industri crypto dan blockchain.
Pintu resmi berdiri pada April 2020, dan mendapatkan nilai positif dari masyarakat, kamu dapat membeli, menyimpan, mengirim, berinvestasi, dan menjual berbagai aset crypto. Beberapa aset crypto yang tersedia di aplikasi Pintu antara lain Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Tether (USDT), dan banyak lagi.
Pintu merupakan salah satu bursa crypto yang telah terdaftar dan berlisensi oleh BAPPEBTI. Artinya Pintu diawasi oleh pemerintah, sehingga memiliki jaminan keamanan dari modal para investor. Saat ini, PINTU memiliki lebih dari 200 aset crypto yang diperdagangkan.
Saat ini, Pintu memiliki lebih dari 200 aset crypto yang diperdagangkan serta banyak fitur dan produk unggulan inovatif dan edukatif seperti Limit Order, Auto DCA, Pintu Earn, Referral System, PTU Staking, dan Pintu Kelas Academy.
Setiap aplikasi trading crypto tentunya memiliki banyak fitur. Lantas fitur apa sajakah yang dimiliki Pintu? Berikut fitur yang diberikan aplikasi Pintu antara lain:
Fitur Alert memungkinkan kamu untuk mengatur peringatan harga aset crypto. Kamu bisa memasang notifikasi ketika harga aset crypto mencapai titik tertentu. Fitur ini sangat membantu jika kamu ingin mengambil keuntungan atau membatasi kerugian pada saat harga aset crypto bergerak.
Fitur Address Book memungkinkan kamu untuk membuat username unik, yang dapat digunakan untuk mengirim dan menerima aset crypto. Kamu bisa menyimpan username teman mereka sebagai kontak dalam buku alamat.
Fitur Chat Pintu juga memiliki fitur chat yang bisa kamu gunakan untuk komunikasi langsung dengan tim customer service. Dengan menggunakan fitur ini kamu bisa mengajukan pertanyaan, memberikan umpan balik, atau melaporkan masalah melalui fitur Chat Tim Customer Service.
3. Coinbase
Coinbase adalah salah satu bursa Ethereum paling populer di dunia Coinbase juga merupakan perusahaan publik, yang meningkatkan transparansi. Membuka akun di Coinbase membutuhkan waktu kurang dari lima menit.
Kita juga dapat menyetor uang melalui transfer bank lokal tanpa membayar biaya apa pun. Biasanya, setoran bank akan segera diproses. Coinbase membebankan biaya transaksi standar sebesar 1,49%. Namun, jika kamu ingin membeli Ethereum dengan kartu debit/kredit atau PayPal, tarif ini naik menjadi 3,99%.
Coinbase juga menawarkan alat staking Ethereum, yang saat ini menghasilkan APY sebesar 3,15%. Meskipun demikian, Coinbase membebankan biaya 25% saat kamu menarik Ethereum dari kumpulannya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News