Pelatih Kepala PSS Sleman, Pieter Huistra memimpin latihan PSS Sleman pada Rabu (19/2/2025). - Istimewa // PSS Sleman
Harianjogja.com, SLEMAN—Pelatih PSS Sleman, Pieter Huistra mulai memimpin latihan PSS Sleman pasca ditunjuk mengisi kursi pelatihan Super Elja. Sesi perdana PSS ini menjadi momen penting untuk membangkitkan kembali kekuatan tim, setelah empat kekalahan beruntun di BRI Liga 1-2024/2025.
Setelah kepergian Mazola Junior pasca laga kontra Arema FC, PSS langsung menunjuk Pieter Huistra sebagai pelatih. Bersama Borneo FC Samarinda, Huistra berhasil menjadi juara Regular Series BRI Liga 1 musim lalu. Selain itu Huistra juga pernah membawa skuat Pesut Etam mencapai final Piala Presiden 2024.
BACA JUGA: PSS Sleman Angkat Pieter Huistra Jadi Pelatih Seusai Pecat Mazola Junior
Dalam wawancara perdananya sebagai juru taktik Super Elja, Huistra membagikan pandangannya akan tim PSS Sleman. Huistra juga membeberkan alasan mengapa dirinya menerima tawaran melatih PSS Sleman yang menyisakan 11 pertandingan terakhir di BRI Liga 1-2024/25.
"Menurut sudut pandang saya pribadi, PSS Sleman adalah nama besar di sepak bola Indonesia. Seperti raksasa tidur yang menjadi salah satu tim tradisional di Indonesia," kata Huistra pada Rabu (19/2/2025) di Lapangan Pakembinangun, Sleman.
"Sebuah kehormatan bagi saya menerima pekerjaan di sini. Selain hal tersebut, saya dalam posisi tidak melatih tim manapun kemudian hadir di sini," imbuhnya.
Mengantongi lisensi UEFA Pro, latihan perdana menjadi tantangan bagi Huistra ketika kompetisi telah bergulir panjang menyisakan 11 pekan. Banyak hal yang diungkapkan Huistra tentang berbagai dinamika yang harus diselesaikan satu persatu dengan simultan.
"Sebuah kesulitan yang hadir saat datang melatih di tengah perjalanan sebuah kompetisi. Kami hanya memiliki waktu singkat untuk mengenal para pemain, mengenal personel-personel yang ada di tim ini," ungkapnya.
Sementara pada laga kontra Malut United pada Minggu (24/2/2025) nanti, PSS harus melakukan lompatan besar. Praktis latihan dengan intensitas tinggi menjadi solusi yang bisa diambil bila ingin meraih hasil maksimal.
"Pertandingan terdekat melawan Malut United FC juga siap menanti. Tidak ada pilihan selain harus melakukan lompatan besar dengan menjalankan intensitas latihan untuk meraih hasil yang mengesankan," lanjutnya.
Kehadiran pelatih kelahiran Rotterdam, Belanda di posisi pelatih utama di PSS Sleman tentu tidak lepas dari target yang dihematkan kepada dirinya. Untuk mencapai target tersebut Huistra mengaku telah melakukan identifikasi masalah dan akan melakukan langkah cepat untuk mengangkat PSS yang kini tengah terpuruk.
"Langkah awal dan sangat jelas, yakni menolak menjadi bagian dari tim zona degradasi. Tentunya kami harus lepas dari jeratan tersebut," ujarnya.
Dengan 11 laga tersisa, Huistra harus bekerja secara efektif dan segera mendapatkan pundi-pundi poin bagi Super Elja. "Ke depannya 11 pertandingan telah menanti yang berarti 11 pertandingan penentuan. Hal tersebut membuat saya harus bekerja secara efektif, memberikan motivasi kepada tim dan tim juga harus bisa memotivasi dirinya sendiri dan segera mendapatkan poin. Itulah hal krusial untuk situasi saat ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News