Foto ilustrasi Koperasi Merah Putih. - Foto dibuat oleh AI - ChatGPT
Harianjogja.com, SLEMAN--Kalurahan-kalurahan di Kabupaten Sleman masih mempersiapkan pendirian bangunan gedung Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) setelah musyawarah kalurahan selesai dan kepengurusan terbentuk.
BACA JUGA: Seluruh Kalurahan di Sleman Persiapkan Diri Bentuk Koperasi Desa Merah Putih
Di Kalurahan Sinduadi, KDMP Sinduadi telah membangun gedung sejak tiga pekan lalu dan diperkirakan selesai akhir Juni 2025. Pembangunan gedung dan modal usaha yang akan dijalankan diprediksi menyedot anggaran sekitar Rp700 juta.
Ketua KDMP Sinduadi, Kliwon Suherman, mengatakan pembangunan gedung yang sedang berjalan tersebut menggunakan dana pinjaman dari toko bangunan. Koperasi sedang membuat surat permohonan pinjaman dana ke Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah RI. Biaya pembangunan gedung saja diperkirakan menghabiskan Rp200 juta.
Adapun enam unit usaha yang akan digulirkan pada 2025 ada apotek, klinik, sembako, BRI Link, unit simpan pinjam (USP), dan jasa lain-lain. KDMP juga akan menjual pupuk pertanian yang masuk di gerai sembako. Salah satu contoh jasa lain-lain adalah fotokopi beserta alat tulis kantor (ATK).
“Ada unit cold storage juga sebenarnya. Tapi mesinnya butuh tempat yang luas jadi masih belum kami jalankan tahun ini,” kata Kliwon ditemui di Kantor Kalurahan Sinduadi, Rabu (11/6/2025).
Kliwon menambahkan USP telah berjalan tanpa modal lantaran USP telah berjalan sejak lama dengan kas Rp1,7 miliar dari 900 anggota. KDMP Sinduadi didirikan dengan mengembangkan koperasi simpan pinjam tersebut.
Dia mengaku KDMP Sinduadi dapat menjadi toko grosir sembako. Hal ini menjadi cara agar komoditas dagang dapat tersalur ke masyarakat dengan harga murah. Unit simbako akan diupayakan lebih dulu lantaran banyak warung makan di Sinduadi yang dipengaruhi banyaknya sekolah di wilayah itu.
Lantai dua gedung koperasi juga akan didesain menjadi food court. Dengan begitu, unit usaha yang ada dapat saling melengkapi. Gerai-gerai tersebut juga akan diberi nama. Sebagai contoh gerai klinik bernama Sindu Sehat, cold storage bernama Sindu Segar, lalu apotek bernama Sindu Bugar, sembako bernama Sindu Makmur, dan USP bernama Sindu Arta.
“Dana pinjaman di LPDB untuk pembangunan gedung KDMP nanti kami kembalikan lewat dana desa. Kalau pinjaman untuk modal usaha kami kembalikan lewat keuntungan masing-masing unit usaha,” katanya.
Ia menuturkan, bunga pinjaman tersebut 3% setahun. Plafon pinjaman menyesuaikan besaran jaminan yang dapat diberikan pengurus KDMP Sinduadi. Pinjaman berwujud aset pribadi masing-masing pengurus, bukan Pemerintah Kalurahan.
Selain mengurus dokumen dan surat permohonan pinjaman modal, KDMP Sinduadi sedang mengurus pembuatan badan hukum, NPWP, surat izin usaha perdagangan (SIUP), hingga nomor induk berusaha (NIB). KDMP Sinduadi juga sedang membuka rekening Bank BPD. “Pokoknya tanggal 25 Juni harus sudah clear,” ucapnya.
Ulu-Ulu Kalurahan Sinduadi, Nurul Muktamar, mengaku mendukung penuh pendirian KDMP di Kabupaten Sleman. Dia berharap KDMP dapat menjadi salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan adanya KDMP Sinduadi, perangkat desa yang sebelumnya belum menjadi anggota simpan pinjam diharuskan menjadi anggota,” kata Muktamar.
Muktamar mengaku KDMP Sinduadi akan bekerja sama dengan sejumlah institusi guna mengembangkan koperasi. Misalnya, KDMP berencana menggandeng SMK sekitar untuk mengelola dan apotek dan dokter untuk mengisi klinik.
Ia menambahkan Pemerintah Kalurahan dan pengurus KDMP Sinduadi terus mempersiapkan unit-unit usaha yang ada sembari menunggu arahan lanjutan dari Pemerintah Pusat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News