Kemacetan, macet. - Ilustrasi - Freepik
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perhubungan (Dishub) DIY menyebut masih menunggu kepastian kebijakan terkait dengan diskon tarif tol dan tiket pesawat untuk periode Lebaran tahun ini. Adanya kebijakan itu dinilai pasti akan membuat pergerakan lalu lintas kendaraan dan orang semakin melonjak ke wilayah setempat.
Kepala Bidang Pengendalian Operasional Dishub DIY, Sumariyoto menyatakan pihaknya belum melakukan rapat koordinasi secara intensif terkait hal tersebut. Hanya saja sejumlah fenomena di lapangan terutama aktivitas di tol Jogja-Solo dipastikan bakal menjadi bahan pembahasan bagi jawatannya.
“Soal kebijakan diskon tarif tol dan tiket pesawat untuk masa Lebaran nanti serta dampaknya terhadap pergerakan lalu lintas ke DIY, kami belum merapatkan barisan. Kami masih menunggu kepastian informasi,” ujar Sumariyoto, Kamis (20/2/2025).
BACA JUGA: Karbohidrat Kompleks Lebih Menyehatkan Tubuh, Simak Penjelasan dan Contoh Makanannya
Menurut Sumariyoto, pihaknya menyoroti perubahan arus lalu lintas di jalur tol Jogja-Solo di masa Lebaran. Berdasarkan hasil inspeksi di lapangan bersama pihak kontraktor, dipastikan bahwa secara fungsional jalur di sekitar Tamanmartani, Sleman akan menjadi salah satu titik yang diperhatikan dalam manajemen arus kendaraan saat Lebaran nanti.
“Kami akan mengarahkan pemantauan ke titik-titik strategis, termasuk perempatan yang berpotensi menjadi titik kepadatan kendaraan,” terang Sumariyoto.
Ia menyebut bahwa persiapan untuk menghadapi arus mudik dan balik tetap berjalan seperti tahun-tahun sebelumnya. “Biasanya persiapan sudah mulai sejak H-7 Lebaran. Namun, rapat-rapat koordinasi sudah dimulai sekitar sebulan sebelumnya, jadi nanti saat Ramadan kami akan mulai melakukan koordinasi,” katanya.
Terkait dengan prediksi jumlah kendaraan yang masuk ke DIY saat Lebaran, Sumariyoto mengakui bahwa data tahun lalu cukup besar dengan jumlah pergerakan sebanyak 16 juta orang keluar dan masuk wilayah DIY. Ia meyakini bahwa tahun ini akan terjadi peningkatan arus kendaraan yang masuk ke Jogja dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pasti ada lonjakan, orang datang untuk berwisata atau pulang kampung. Namun yang jelas, pasti ada peningkatan tahun ini,” ujarnya.
Evaluasi dari arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) sebelumnya menunjukkan bahwa banyak kendaraan masuk ke DIY melalui jalur-jalur yang tidak terpantau oleh CCTV di empat pintu masuk utama. Hal ini menjadi perhatian Dishub DIY karena menunjukkan bahwa pemudik lebih memilih rute alternatif yang disarankan oleh aplikasi navigasi seperti Google Maps.
“Memang benar, banyak kendaraan masuk melalui pintu alternatif seperti di Kulonprogo dan Gunungkidul. Mereka cenderung menghindari jalur utama seperti pintu timur dan barat dan mencari jalan yang lebih lancar,” ungkap Sumariyoto.
Dengan fenomena ini, Dishub DIY berencana untuk memperluas pemantauan pada masa Lebaran di pintu-pintu masuk alternatif yang selama ini belum terpantau secara optimal. “Ke depan, kami akan lebih memperhatikan arus kendaraan di pintu masuk lainnya, agar pengaturan lalu lintas bisa lebih optimal,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News