DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi

3 hours ago 3

DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Sukarelawan BPBD Sleman mengevakuasi pohon tumbang. - ist BPBD Sleman

Harianjogja.com, JOGJA—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY tengah mengajukan perpanjangan status siaga darurat bencana hidrometeorologi untuk keempat kalinya. Hal ini menyusul potensi mendekatnya kembali bibit siklon tropis 99s ke perairan Selatan Indonesia setelah sempat menjauh beberapa waktu lalu.

"Kami sedang mengajukan ke Gubernur DIY untuk perpanjangan status siaga darurat bencana hidrometeorologi yang keempat," ujar Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad Senin (24/2/2025).

Sebelumnya, status siaga darurat bencana hidrometeorologi di DIY ditetapkan berlaku hingga 3 Maret 2025. Namun, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan tinggi diperkirakan akan terus meningkat hingga bulan Mei. Oleh karena itu, BPBD DIY mengusulkan perpanjangan status tersebut hingga 3 April mendatang. "Perpanjangan itu bisa sampai kapan pun, tergantung kondisi cuaca," kata Noviar.

BACA JUGA : Sejumlah Rumah Rusak Akibat Longsor di Boyolali

Salah satu fenomena hidrometeorologi yang menjadi perhatian utama adalah hujan lebat yang dapat meningkatkan debit air sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Kondisi ini berisiko menimbulkan lahar hujan yang dapat mengancam wilayah sekitar.

"Yang kami khawatirkan adalah lahar hujan. Material dari puncak Merapi bisa terbawa oleh air hujan dan mengalir ke bawah. Namun, belakangan ini memang belum terjadi," ungkap Noviar.

Setiap bulan, BPBD DIY bersama BMKG dan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menggelar rapat koordinasi untuk memantau perkembangan situasi di Merapi. Rapat ini juga melibatkan berbagai instansi terkait dari Jawa Tengah dan DIY.

"Sungai-sungai yang hulunya berada di Merapi, seperti Kali Gendol, Krasak, Kuning, Opak, Code, dan Gajah Wong, itu yang berpotensi mengalami peningkatan debit air," katanya.

Selain ancaman lahar hujan, BPBD DIY juga mencermati pergerakan bibit siklon tropis 99s. Menurut Noviar, BMKG telah menginformasikan bahwa bibit siklon yang sebelumnya menjauh kini kembali mendekati wilayah Indonesia.

"Bibit siklon 99s beberapa minggu lalu sempat menjauh setelah dilakukan modifikasi cuaca oleh BNPB dan BMKG dengan menaburkan garam di Cilacap dan Jawa Timur. Namun, saat ini ada potensi kembali mendekat," katanya.

BACA JUGA : Ada 36 EWS untuk Memantau Potensi Bencana di Sleman, Begini Tantangan Perawatannya

Upaya modifikasi cuaca sebelumnya dilakukan dengan menaburkan sekitar tujuh ton garam ke udara untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah terdampak. Namun, belum dapat dipastikan apakah langkah serupa akan kembali dilakukan dalam waktu dekat.

Berdasarkan keterangan tertulis BMKG pada Minggu (23/2/2025), bibit siklon tropis 99s saat ini berada di Samudera Hindia Selatan, dekat wilayah Jawa Tengah. Kecepatan angin maksimum yang tercatat mencapai 30 knot atau sekitar 55 km/jam dengan pergerakan ke arah barat menuju Jakarta.

BMKG juga memprediksi dalam 24 jam ke depan, potensi bibit siklon tropis 99s berkembang menjadi siklon tropis berada dalam kategori sedang hingga tinggi. Sementara dalam 48-72 jam ke depan, potensi peningkatan status menjadi siklon tropis semakin tinggi.

Dengan adanya ancaman cuaca ekstrem ini, BPBD DIY mengimbau masyarakat agar tetap waspada, terutama bagi yang tinggal di daerah rawan bencana. BPBD juga akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan langkah mitigasi yang tepat dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di wilayah setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news