Sekretaris INTOA Ricky Setiawan (kanan) dalam Musda INTOA DIY, Senin (26/5/2025). - Istimewa.
Harianjogja.com, JOGJA—Indonesia Inbound Tour Operator Association (INTOA) mendorong penambahan rute penerbangan internasional dari dan menuju Yogyakarta Internasional Airport (YIA). Pasalnya potensi wisatawan mancanegara (wisman) sangat tinggi untuk didatangkan ke Jogja namun terkendala penerbangan langsung dari negara lain.
Isu terkait penerbangan langsung ini turut disuarakan dalam Musyawarah Daerah (Musda) INTOA DIY. Sekadar untuk diketahui INTOA merupakan asosiasi perjalanan wisata secara khusus mendatangkan wisman dari luar negeri. INTOA didirikan sesaat sebelum pandemi.
BACA JUGA: Waspada! 27 Kecamatan di DIY Ini Berpotensi Terdampak Sesar Aktif
"Kebetulan DIY ini Musda pertama kali, awalnya akan gabung dengan Jateng. Tetapi DIY siap membuka kepengurusan sendiri. Apalagi DIY ini potensi wisatanya besar, di sisi lain asosiasi yang secara khusus wisman ini tidak banyak. Jadi yang benar-benar punya passion mendatangkan wisman ini tidak banyak," kata Sekjen INTOA Ricky Setiawanto dalam Musda INTOA DIY, Senin (26/5/2025) malam.
Ricky menilai mendatangkan wisman punya multiplyer effect ekonomi yang besar. Karena, ketika sudah berada di negara tujuan, maka wisman mau tidak mau harus membelanjakan uangnya, mulai dari penginapan, restoran, destinasi, suvenir hingga oleh-oleh.
Hanya saja untuk mendatangkan wisman, perlu ada kelengkapan khususnya aksesibilitas dan infrastruktur pendukung seperti hotel dan restoran. DIY saat ini sebenarnya secara akses dan infrastruktur dan destinasi wisata sangat lengkap. Meski demikian penerbangan langsung dari negara lain yang masuk ke Jogja sangat minim.
Kondisi itu sangat berbeda dengan Bali, di mana setiap hari ada maskapai asing yang masuk bahkan dengan rute lebih dari dua kali. Maka tidak heran jika wisman lebih banyak datang ke Bali, karena salah satu yang menjadi pertimbangan wisman ketika akan melakukan perjalanan adalah kemudahan akses.
"Jogja ini punya potensi besar, apalagi ada destinasi super prioritas Borobudur. Maka saya terus mendorong ke pemerintah dan saya minta juga teman-teman INTOA DIY ikut mendorong, agar rute penerbangan internasional ke YIA itu ditambah," katanya.
BACA JUGA: Sesar Opak di Jogja Masih Aktif, Picu Gempa Magnitudo 6,6
Salah satu rute yang diusulkan Ricky adalah Bangkok-YIA. Pertimbangannya Thailand memiliki jumlah penduduk beragama Buddha cukup tinggi sehingga ada potensi besar untuk didatangkan ke ke Borobudur dan Jogja. Di sisi lain kondisi geopolitik ASEAN khususnya Thailand sangat stabil, sehingga cukup mendukung untuk terjadi lalu lintas wisatawan asing.
"Saat ini Jogja-Thailand belum ada penerbangan langsung, jadi kalau ada wisatawan dari Thailand akan ke Jogja, mereka harus lewat Malaysia, Jakarta atau Singapura. Maka ini kita dorong terus, kalau bisa kami akan terus bernegoisasi dengan otoritas berkepentingan terkait hal ini, enggak usah setiap hari, paling tidak penerbangan dua kali seminggu, pasti akan banyak dari Jateng dan Jogja ke Bangkok," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News