Dorong Penggunaan Elpiji 3 Kg Tepat Sasaran, Pemkab Sleman Bakal Sidak Restoran

9 hours ago 6

Harianjogja.com, SLEMAN -- Menjelang ramadan, Pemkab Sleman menyiapkan sejumlah strategi untuk memastikan bahan pokok maupun bahan pangan di Sleman tetap tersedia serta dapat dijangkau masyarakat.

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menjelaskan tingkat inflasi tahunan DIY pada Januari 2025 berada di angka 0,76% (year on year) di bawah target nasional (2,5±1%). Inflasi bulanan DIY mencapai 0,35% (month to month) pada Januari 2025. Sementara Kabupaten Sleman menggunakan Indeks Perubahan Harga (IPH) karena bukan kabupaten pantauan inflasi oleh BPS.

Danang menambahkan IPH Kabupaten Sleman pada minggu ke-2 Februari 2025 berada di -3,92% dengan penyumbang utama penurunan antara lain cabai rawit -1,282%, beras: -0,796%, bawang merah: -0,581%.

"Dari pantauan kami terkait dengan harga kebutuhan pokok ini memang ada yang naik, ada yang turun dibanding dengan dua bulan terakhir dari Desember 2025 dan tentunya sampai akhir Januari 2025 kemarin," jelas Danang pada Selasa (25/2/2025) di Pendopo Parasamya Sleman.

Dari beberapa komoditas yang turun maupun naik, kenaikan dan penurunan harganya kata Danang tidak terlalu signifikan. Harga beras medium, beras premium, jagung, bawang putih dan minyak goreng saat ini memang berada di Harga Eceran Tertinggi (HET). Namun harga daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah dan gula pasir turun atau lebih rendah dari HET.

"Selama pantauan hanya beberapa komoditas saja yang ini mengalami penaikan dan penurunan secara signifikan. Tapi kebanyakan dari kebutuhan pokok ini penurunan dan kenaikannya masih sangat terjangkau oleh masyarakat," ujarnya.

Untuk pemenuhan kebutuhan pokok ini menjelang Hari Raya Idul Fitri, Kabupaten Sleman kata Danang melakukan beberapa langkah. Pertama soal pasokan LPG, di mana Pemkab Sleman akan melakukan sidak LPG di beberapa tempat.

"Nanti kami akan melakukan beberapa monitoring dan sidak di beberapa tempat yang akan kami lakukan tanggal 26 Februari 2025 besok. Lokasinya tentunya di SPPE pengisian gas dan juga restoran," ungkapnya.

BACA JUGA: Sejumlah Warga Bantul Kesulitan Dapatkan Gas Elpiji 3 Kg, Penjual Mi: Sepertinya Mau Berhenti Jualan Aja..

Restoran menjadi sasaran pemantauan. Apabila dinilai mampu menggunakan gas berukuran besar namun justru menggunakan pasokan gas elpiji tiga kilogram akan mendapatkan peringatan. Pasalnya gas elpiji tiga kilogram merupakan gas yan disubsidi pemerintah dan peruntukannya untuk rumah tangga, usaha mikro, nelayan sasaran dan petani sasaran.

"Kami akan melakukan sidak kepada restoran yang kiranya itu dirasa mampu menggunakan gas besar dengan kilogram yang lebih besar yang saat ini masih menggunakan gas tiga kilogram ini akan kami berikan peringatan," tegasnya.


"Harapan kami sehingga agar gas tiga kilogram ini memang lebih efektif dan lebih tepat sasaran dalam rangka penggunaan di masyarakat," imbuhnya.


Selain pemantauan LPG, selama bulan ramadan Pemkab Sleman akan memberikan kemudahan pelayanan bahan pokok masyarakat, melalui lasar murah. Pemkab Sleman akan mengadakan pasar murah tanggal 6 sampai 21 Maret 2025. Kurang lebih ada 36 Kalurahan yang menjadi sasaran pasar murah.

"Ini agak berbeda pelaksanaannya dengan tahun kemarin, tahun kemarin ini dilaksanakan di Kapanewon. Saat ini untuk lebih mendekatkan kepada masyarakat kami akan melakukan pasar murah ini di beberapa kalurahan yang ada di Kabupaten Seliman," jelasnya.

Harapan Danang nantinya komoditas yang dijual di pasar murah ini memang bisa terjangkau oleh masyarakat. "Tapi ini tidak gratis, tetap bayar tapi harganya murah kan gitu ya," tegas Danang. (Catur Dwi Janati)

Suasana Jumpa Pers Pemkab Sleman dengan tema "Sleman Siap Ramadhan : Harmoni, Kebersamaan, dan Ketahan Ekonomi," pada Selasa (25/2/2025) di Pendopo Parasamya Kabupaten Sleman./Harian Jogja -- Catur Dwi Janati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news