Film danquot;28 Years Laterdanquot; yang Tayang 20 Juni 2025 di Bioskop Dibuat Menggunakan Kamera Apple iPhone

1 day ago 7

Harianjogja.com, JOGJA—Film Zombie "28 Years Later" yang direncanakan tayang pada 20 Juni 2025 mendatang di bioskop ternyata dibuat menggunakan Apple iPhone. Sineas Danny Boyle yang menggarap film tersebut sengaja memanfaatkan kamera dari iPhone merekam setiap adegan dari film tersebut.

BACA JUGA: Pembangunan Jembatan Penghubung di Pasar Godean Segera Dilelang

PetaPixel mengungkapkan, Boyle mengaku bahwa meskipun tidak direkam dengan kamera berformat besar, film 28 Years Later ini tetap disajikan dalam rasio aspek 2,76:1.

"Kami pikir kami akan mendapat manfaat dari kegelisahan yang ditimbulkan oleh firma pertama tentang kecepatan dan kelincahan, [aspek] yang nyata dari cara orang yang terinfeksi digambarkan. Jika Anda menggunakan format layar lebar, mereka bisa berada di mana saja... Anda harus terus memindai, mencari-cari mereka, sungguh," kata Boyle.

Boyle juga mengakui bahwa sekuel dari 28 Days Later yang dirilis pada tahun 2002 ini dalam hal perekaman adegan sengaja tidak menggunakan format 4:3 pada kamera miniDV. Sebab, kamera iPhone dinilainya cukup menggantikan kamera miniDV.

Meskipun, Boyle dan Anthony Dod Mantle harus membangun beberapa peralatan rumit, termasuk satu peralatan yang dilengkapi 20 iPhone berdampingan. Peralatan ini, bersama dengan kamera khusus yang dipasang pada aktor, sensor khusus, drone, dan banyak lagi, membantu menciptakan kesan aksi dan keterlibatan.

Para kru menggunakan berbagai perangkat iPhone selama pembuatan film, termasuk satu dengan delapan kamera, yang lain dengan 10 kamera, dan yang ketiga dengan 20 kamera yang disebutkan di atas.

“Satu untuk delapan kamera, yang dapat dibawa dengan sangat mudah oleh satu orang, satu untuk 10 kamera, dan satu untuk 20,” katanya.

“Saya tidak pernah mengatakan ini, tetapi ada bidikan yang luar biasa di paruh kedua [film] saat kami menggunakan kamera 20-rig, dan Anda akan mengetahuinya saat melihatnya… Itu cukup grafis tetapi bidikan yang luar biasa yang menggunakan teknik itu, dan dengan cara yang mengejutkan yang seperti membawa Anda ke dunia baru alih-alih berpikir Anda pernah melihatnya sebelumnya.” jelasnya.

Boyle mengatakan dengan banyaknya kamera yang mengambil gambar sekaligus, berarti dalam proses penyuntingan, mudah untuk memilih perspektif tertentu yang sedikit berbeda dari yang lain. Ini juga mempersingkat proses pengambilan gambar.

“Karena ini film horor, kami menggunakannya untuk adegan kekerasan guna menekankan dampaknya,” kata Boyle.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news