Harianjogja.com, JAKARTA–Setelah keberhasilan film Sang Pencerah, Muhammadiyah kembali menghadirkan film yang mengangkat kisah perjuangan pahlawan nasional sekaligus aktivis Muhammadiyah, Djuanda Kartawidjaja.
Film berdurasi 107 menit ini menyoroti perjuangan non-militer Ir. H. Djuanda Kartawidjaja yang justru krusial bagi pembangunan fondasi Indonesia. Pemutaran perdana film Djuanda Pemersatu Laut Indonesia diadakan di Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Sabtu (22/2/2025) lalu.
Rencananya, film biopic ini akan diterapkan sebagai kurikulum wajib pada seluruh sekolah yang dinaungi Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah), yang diharapkan dapat membangun karakter sekaligus menginspirasi generasi muda untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia.
BACA JUGA: Diangkat dari Kisah Nyata, Horor Petaka Gunung Gede Bawa Pesan Moral untuk Pendaki
Film Djuanda Pemersatu Laut Indonesia yang diinisiasi Lembaga Seni Budaya (LSB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama PT Mix Productio juga didukung oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pelestarian warisan budaya dan sejarah bangsa.
Djuanda Pemersatu Laut Indonesia mengangkat kisah kehidupan Djuanda Kartawidjaja sebagai tokoh sejarah dari masa muda hingga menjadi deklarator “Deklarasi Djuanda”, sebuah tonggak yang memperjelas wilayah Indonesia. Banyak sosok terkemuka terlibat dalam pembuatan film ini, termasuk Ery Isnanto dan Adhit Jikustik.
Ery Isnanto adalah sutradara film
Djuanda Pemersatu Laut Indonesia, dikenal karena kemampuannya memadukan sistem
pembuatan film konvensional dengan teknologi unreal engine yang lazim dipakai di Hollywood.
Seluruh penggarapan musik di film ini dipercayakan kepada Adhit Jikustik, musisi yang sudah 26 tahun berkiprah di industri musik Indonesia. Proses produksi film ini berlangsung sejak September 2023, dan beberapa desa binaan BCA menjadi lokasi syuting.
BACA JUGA: Ngobrol Bareng Sutradara Yandy Laurens: Adaptasi Film Sama Seperti Adopsi Anak
“Seluruh warga Muhammadiyah perlu memahami bahwa Djuanda ini adalah salah satu kader Muhammadiyah, seorang guru, seorang tokoh bangsa yang mendeklarasikan penyatuan laut Indonesia dengan nama Deklarasi Djuanda,” ujar Ketua PP Muhammadiyah Irwan Akib dikutip Kamis (6/3/2025).
Sejumlah pemangku kepentingan hadir untuk merayakan peluncuran film bermuatan sejarah perjuangan ini, di antaranya cucu Djuanda Kartawidjaja, Ismeth Wibowo, Ketua PP Muhammadiyah Irwan Akib, Ketua LSB PP Muhammadiyah Gunawan Budiyanto, Kepala KCU BCA Yogyakarta Dovi Kurniawan, dan VP
BCA Endang Sri Kuncorowati.
Menurut EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengenali sejarah bangsa sendiri merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan rasa cinta Tanah Air. Melalui film biopic Djuanda Pemersatu Laut Indonesia, BCA dan PP Muhammadiyah berupaya menampilkan perjuangan Djuanda dalam bentuk karya modern.
"Film ini diharapkan dapat menarik minat sekaligus membangkitkan nasionalisme generasi muda Indonesia. Film ini kami persembahkan atas keyakinan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam sejarah tetap relevan sebagai landasan dalam membangun karakter para penerus bangsa," katanya.
Pihaknya berkomitmen untuk memastikan warisan budaya dan sejarah bangsa tetap terjaga dan hidup di hati setiap generasi, termasuk pengetahuan tentang para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia. "Semoga film ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dan pengingat akan pentingnya semangat kebangsaan dan cinta Indonesia,” tutup Hera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara