HIKMAH RAMADAN: Solusi Ekonomi Islam Mengatasi Keterbatasan Sumberdaya

11 hours ago 3

 Solusi Ekonomi Islam Mengatasi Keterbatasan Sumberdaya Syah Amelia Manggala Putri,Dosen Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Islam merupakan agama yang sempurna. Seluruh aspek kehidupan termasuk ekonomi telah diatur untuk kemaslahatan manusia. Berbagai permasalahan ekonomi secara garis besar sudah diatur oleh Islam termasuk perihal keterbatasan sumber daya. 

Para ahli ekonomi telah membahas persoalan keterbatasan sumber daya dengan berbagai pandangan. Akan tetapi persoalan ini nyatanya masih belum terselesaikan sampai sekarang.

Islam memberikan solusi mengatasi keterbatasan sumber daya, di antaranya melalui sifat kanaah. Kanaah berarti bersyukur sehingga timbul rasa cukup terhadap rizki yang diterima. 

Di sini sangat ditekankan pengendalian nafsu untuk menguasai harta secara berlebihan. Sifat dasar manusia yang mencintai harta terkadang menjadikannya serakah. 

Sifat serakah menjadikan nafsu untuk menguasai harta menjadi tidak terkendali. Bahkan seringkali dilakukan dengan cara yang zalim. Salah satu dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat hilangnya kanaah adalah fenomena korupsi. 

Para pelaku korupsi mayoritas berasal dari kalangan yang tidak berkekurangan. Al-Qur’an telah memerintahkan manusia untuk selalu berprilaku sederhana, tidak boros, dan tidak bermewah-mewahan. 

Dengan kanaah, nafsu menguasai sumberdaya guna dijadikan harta akan terkendali. Sehingga eksplorasi secara berlebihan yang menimbulkan kerusakan otomatis akan terhindarkan. 

Selain kanaah, solusi yang ditawarkan oleh Islam adalah kedermawanan melalui distribusi zakat, infak, sedekah, dan wakaf. 

Islam tidak melarang umatnya untuk menjadi kaya, justru sebaliknya. Akan tetapi Islam menekankan bagaimana menggunakan kekayaan tersebut sebagai sarana penunjang beribadah kepada Allah SWT. 

Ketika harta yang dikuasai sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan, maka diperbolehkan untuk tetap mencari harta. Kelebihan harta yang didapatkan harus didistribusikan kepada sektor sosial. Zakat, infaq, dan sedekah dirancang untuk menjaga konsumsi melalui dorongan terhadap daya beli mustahik supaya bisa memenuhi kebutuhannya. 

Sedangkan wakaf dirancang untuk mendorong produksi dan investasi sehingga berdampak terhadap pemberdayaan, penyediaan lapangan kerja, dan infrastruktur. Penyaluran dana sosial harus dijalankan dengan tata kelola yang baik. Pelibatan lembaga amil zakat dan nadzir wakaf yang profesional menjadi sebuah keniscayaan. 

Lembaga tersebut akan mengelola dana sosial sehingga berdampak positif dan efektif terhadap pengentasan kemiskinan.

Implementasi kanaah dan kedermawanan merupakan solusi efektif dari ekonomi islam untuk mengatasi persoalan keterbatasan sumberdaya. Keduanya akan mengikis kesenjangan sehingga mengurangi kemiskinan. 

Bertepatan dengan momentum bulan Ramadhan, mari kita kendalikan nafsu untuk memburu harta secara eksploratif. Selain itu di bulan suci ini kita perbanyak zakat, infak, sedekah dan wakaf. Keberkahan Ramadan akan melipatgandakan pahala atas amalan tersebut untuk kita. Dan disisi lain, ada dampak yang lebih luas untuk masyarakat yaitu pemerataan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news