Hingga September, Penumpang KA di Stasiun Lempuyangan Tembus 4,17 Juta

3 hours ago 2

Harianjogja.com, JOGJA — PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta mencatat sepanjang Januari–September 2025, jumlah penumpang naik dan turun di Stasiun Lempuyangan mencapai 4.179.663 orang dari seluruh layanan kereta api yang beroperasi.

Dari jumlah tersebut, penumpang Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) mendominasi dengan 2.246.456 orang, disusul KRL Commuter Line sebanyak 1.933.207 orang.

Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, mengatakan kedua layanan tersebut menunjukkan tren kenaikan konsisten sejak awal 2025. Menurutnya, peningkatan volume penumpang di Stasiun Lempuyangan mencerminkan tingginya mobilitas masyarakat, baik untuk kebutuhan kerja, perjalanan antarkota, maupun wisata.

“Pertumbuhan jumlah penumpang tahun ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin percaya pada kereta api sebagai moda transportasi yang efisien, aman, dan nyaman,” ujarnya, Selasa (14/10/2025).

Feni menjelaskan, berdasarkan data bulanan, KA Jarak Jauh mencatat volume tertinggi pada Juli 2025 dengan total 300.691 penumpang, terdiri atas 153.951 penumpang naik dan 146.740 penumpang turun. Lonjakan ini terjadi pada periode libur sekolah dan arus balik Idulfitri, ketika perjalanan antarkota meningkat signifikan.

Setelah puncak pada Juli, jumlah penumpang masih stabil di kisaran 236.000 per bulan, menunjukkan tingginya permintaan perjalanan jarak jauh dari dan menuju Yogyakarta, terutama ke arah Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

Sementara itu, KRL Commuter Line juga menunjukkan tren positif. Volume tertinggi terjadi pada Mei 2025, dengan total 243.438 penumpang—terdiri atas 135.165 penumpang naik dan 108.273 penumpang turun. Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya mobilitas masyarakat menjelang dan setelah libur panjang Lebaran.

“Rata-rata pengguna KRL di Stasiun Lempuyangan lebih dari 170.000 penumpang per bulan. Ini menjadikannya salah satu simpul komuter utama di wilayah Daop 6 Yogyakarta,” jelas Feni.

Ia menambahkan, KRL Commuter Line kini menjadi pilihan utama masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya untuk mobilitas harian. Tren yang stabil ini menegaskan peran strategis Stasiun Lempuyangan dalam mendukung konektivitas perkotaan.

Menurut Feni, selain berfungsi sebagai pusat perpindahan moda transportasi, Stasiun Lempuyangan juga merupakan bagian penting dari ekosistem mobilitas perkotaan yang terintegrasi. Lokasinya strategis, terhubung dengan berbagai angkutan umum dan kawasan wisata, menjadikannya simpul efektif bagi penumpang antarkota maupun komuter harian.

“Stasiun Lempuyangan bukan hanya tempat naik-turun penumpang, tetapi juga ruang publik yang hidup dan inklusif bagi masyarakat,” imbuhnya.

Feni menegaskan, dengan tren penumpang yang konsisten meningkat dan dukungan terhadap transportasi ramah lingkungan, KAI Daop 6 Yogyakarta optimistis volume penumpang di Stasiun Lempuyangan akan terus tumbuh hingga akhir 2025. Peningkatan pelayanan terus dilakukan dengan mengedepankan keselamatan, ketepatan waktu, dan kenyamanan.

Sementara itu, data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) DIY menunjukkan bahwa pergerakan penumpang kereta api di DIY yang berangkat dari Stasiun Wates, Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, dan Yogyakarta International Airport (YIA) mengalami penurunan bulanan.

Pada Agustus 2025, jumlah penumpang berangkat turun 16,91% dibanding Juli 2025, namun masih meningkat 4,08% dibanding Agustus 2024, serta naik 6,96% secara kumulatif Januari–Agustus 2025 (c-to-c).

Statistisi Utama BPS DIY, Sentot Bangun Widoyono, menjelaskan tren serupa terjadi pada penumpang yang datang.

“Jumlah penumpang turun 15,16% secara bulanan, tetapi masih meningkat 5,06% dibanding Agustus 2024, dan naik 6,38% secara kumulatif,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news