IHSG Hari Ini: Ada Sentimen Tarif Impor Trump, Rawan Aksi Penjualan Besar-besaran

1 week ago 14

 Ada Sentimen Tarif Impor Trump, Rawan Aksi Penjualan Besar-besaran Ilustrasi. - Bisnis Indonesia/Felix Jody Kinarwan

Harianjogja.com, JAKARTAIndeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini diprediksi akan mendapatkan tekanan dengan aksi sell-off atau penjualan besar-besaran pada perdagangan seusai libur Lebaran, Selasa (8/4/2025).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mengalami penguatan 0,59% ke level 6.510,62 pada perdagangan sebelum libur Lebaran, Kamis (27/3/2025). Akantetapi, IHSG mengalami pelemahan 8,04% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sepanjang kuartal I/2025. IHSG akan memulai perjalanannya kembali pada kuartal II/2025 selepas libur Lebaran hari ini, Selasa (8/4/2025).

BACA JUGA: IHSG Hari Ini Diperkirakan Rebound

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG rawan aksi sell-off pada perdagangan hari ini, sebagai penyesuaian pasar terhadap isu-isu global selama libur Lebaran. "IHSG diperkirakan menutup gap di 6.240-6.320, sebelum menguji support 6160. Jika pelemahan masih berlanjut, critical support berikutnya berada di rentang 5.950-6.000," ujar Valdy sebagaimana dilansir Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, Selasa (8/4/2025).

Kepanikan pasar akan menjadi pemicu utama aksi sell-off tersebut seiring dengan mencuatnya kebijakan tarif impor AS yang memicu kekhawatiran perang dagang.

Sebagaimana diketahui, tarif impor AS telah resmi diumumkan oleh Presiden Donald Trump pada Rabu pekan lalu (2/4/2025). Seluruh negara diganjar tarif impor 10%, sedangkan beberapa negara turut dikenakan tarif resiprokal (reciprocal tariffs) lebih tinggi berdasarkan hambatan perdagangan dengan AS.

BACA JUGA: Pakar Sebut Penyebab IHSG Mengalami Penurunan Hari Ini

Indonesia termasuk negara yang dikenakan reciprocal tariff cukup besar oleh AS di angka 32%. Pemerintah Indonesia pun merespons dengan pendekatan negosiasi bilateral dan mengutus delegasi tingkat tinggi ke AS.

Beberapa hal akan ditawarkan adalah ratifikasi perjanjian dagang dan investasi, deregulasi kebijakan selain tarif, peningkatan impor dan investasi dari AS serta sejumlah insentif untuk mendukung impor dari AS, termasuk penurunan bea impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news