Ini Hal-Hal yang Bikin Masyarakat Kelas Menengah Susah Jadi Orang Kaya

6 hours ago 8

Ini Hal-Hal yang Bikin Masyarakat Kelas Menengah Susah Jadi Orang Kaya Foto ilustrasi. - Ist/Freepik

Harianjogja.com, JAKARTA—Beragam hambatan bikin warga kelas menengah sulit naik kelas dan menambah pendapatan.

Banyak yang mengalami "gaji lewat begitu saja", sulit untuk sekadar menabung apalagi menjadi kaya apalagi sampai bisa diwariskan turun termurun.

Hal ini terhambat oleh beberapa kebiasaan yang banyak dilakukan kelas menengah menurut para ahli psikologi, dilansir DMNews, berikut ini:

Hidup Pas-Pasan Mengandalkan Gaji

Anda menghasilkan uang, menghabiskannya, dan sebelum Anda menyadarinya, Anda sudah harus menunggu gaji berikutnya. Ini adalah siklus yang tampaknya tidak pernah berakhir.

Sekarang, bayangkan kehidupan orang-orang kelas menengah yang terjebak dalam lingkaran ini. Mereka bekerja keras, mereka menghasilkan, namun, pada akhirnya, mereka tidak punya apa-apa.

Kebiasaan ini sendiri merupakan hambatan utama dalam perjalanan mereka menuju menghasilkan kekayaan turun temurun. Namun, hal itu tidak berhenti di situ. Dampak psikologisnya juga sama parahnya.

Kondisi stres finansial yang terus-menerus ini juga berarti mereka selalu gelisah, selalu khawatir tentang tagihan atau pengeluaran berikutnya.

Masalahnya adalah, jika Anda hidup pas-pasan, kekayaan tidak hanya berada di luar jangkauan, tetapi bahkan ada di alam semesta lain. Memahami pemecahan masalah ini adalah langkah pertama untuk menyelesaikannya.

BACA JUGA: Muncul Kasus Gaji Karyawan Dipotong karena Salat Jumat, MPR Minta Pemerintah Mengusut

Kurangnya Pendidikan Keuangan

Sebagian besar hidup orang-orang di kelas menengah tidak punya pengetahuan apa pun tentang mengelola uang. Terkadang penghasilan bertambah besar, tetapi tetap tidak pernah cukup. Mengapa? Karena tidak memiliki ilmu tentang manajemen keuangan.

Di sekolah, guru mengajarkan kita tentang aljabar, sampai kimia, yang mungkin tidak digunakan semua orang dalam hidup. Tetapi tidak ada diajarkan salah satu keterampilan hidup yang paling penting, tentang mengelola keuangan.

Akhirnya, banyak orang kelas menengah berakhir dalam siklus yang sama, yakni menghasilkan dan menghabiskan uang tanpa pertumbuhan riil apa pun. Menurut para ahli, tanpa pengetahuan finansial, tidak ada cara untuk menumbuhkan kekayaan.

Kurangnya pemahaman tentang investasi, tabungan, dan pengelolaan uang merupakan ciri umum di antara mereka yang gagal memperoleh kekayaan turun-temurun.

Pengetahuan merupakan kekuatan utama dalam hal membangun kesuksesan keuangan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mendapatkan pendidikan finansial untuk membangun kekayaan yang bisa bertahan hingga beberapa generasi.

Jika Anda terjebak dalam kebiasaan yang sama, mulailah belajar sendiri tentang keuangan, yang mungkin bisa menjadi langkah awal untuk mengubah kondisi keuangan Anda.

Tidak Ada Tujuan Keuangan Jangka Panjang

Banyak sekali individu kelas menengah yang tidak memiliki tujuan keuangan yang jelas dan berjangka panjang.

Mereka memperoleh penghasilan, membelanjakan uang, dan menabung sedikit demi sedikit, tetapi tanpa tujuan atau sasaran yang jelas.

Pendekatan pengelolaan uang ini sama saja dengan berlayar di lautan tanpa kompas, tanpa tujuan, dan kontraproduktif.

Jika tanpa tujuan, maka tidak ada motivasi untuk menabung atau berinvestasi, tidak ada rencana untuk diikuti, dan tidak ada ukuran keberhasilan.

Sebaliknya, mereka yang memperoleh kekayaan turun-temurun selalu memiliki tujuan keuangan yang jelas. Mereka tahu persis apa yang mereka upayakan, yang membantu mereka tetap fokus dan bertekad.

Jika Anda serius ingin membangun kekayaan yang bertahan lama, mulailah dengan menetapkan tujuan keuangan jangka panjang yang terdefinisi dengan baik.

Takut Mengambil Risiko Finansial

Ada kepercayaan umum di antara banyak orang kelas menengah bahwa mengambil risiko finansial sama saja dengan berjudi, tidak dapat diprediksi, berbahaya, dan lebih sering menyebabkan kerugian.

Namun, inilah kendalanya, tanpa mengambil risiko yang diperhitungkan, hampir mustahil untuk membangun kekayaan yang substansial.

Ketakutan kehilangan uang sering kali menutupi potensi untuk menghasilkan lebih banyak uang. Ketakutan ini membuat orang enggan melakukan investasi yang berpotensi menghasilkan keuntungan tinggi.

Mereka lebih memilih keamanan zona nyaman daripada ketidakpastian dalam mengambil risiko. Padahal, berinvestasi di pasar saham, memulai bisnis, atau membeli real estat, selalu ada risiko besar yang terlibat.

Kuncinya adalah membuat keputusan yang tepat dan mengambil risiko yang diperhitungkan. Mereka yang telah memperoleh kekayaan turun-temurun memahami prinsip ini.

Mereka tidak gegabah dan berani. Mereka melihat peluang saat orang lain melihat bahaya.Jika Anda terjebak di zona nyaman, takut mengambil risiko, ingatlah bahwa jika tidak ada risiko, maka tidak ada hasil.

Mengabaikan Kekuatan Pendapatan Pasif

Banyak orang, terutama pekerja yang hanya mengandalkan pendapatan aktif, uang yang diperoleh dari pekerjaan tetap. Lalu, tanpa sadar, banyak kesempatan untuk membangun kekayaan yang hilang, dengan mengandalkan pendapatan pasif.

Pendapatan pasif adalah uang yang Anda hasilkan tanpa harus bekerja secara aktif untuk mendapatkannya. Ini bisa berasal dari properti sewaan, dividen dari investasi, atau laba dari bisnis sampingan.

Banyak orang kelas menengah mengabaikan kekuatan pendapatan pasif. Mereka percaya bahwa kerja keras saja akan membawa mereka pada kekayaan.

Meskipun kerja keras itu penting, mengandalkan pendapatan aktif semata-mata seperti mencoba mengisi ember dengan lubang besar di dalamnya.

Orang-orang kaya memahami pentingnya pendapatan pasif. Mereka membiarkan uang mereka bekerja untuk mereka saat mereka tidur. Jika Anda masih mengabaikan pendapatan pasif, sekarang saatnya Anda memikirkannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news