Jaringan Irigasi Tersier Sepanjang 300 Kilometer di Sleman Rusak

4 hours ago 3

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman menyatakan sekitar 300 kilometer (km) jaringan irigasi tersier yang digunakan untuk sektor pertanian di Sleman rusak. DP3 akan mengajukan rehabilitasi ke Pemerintah Pusat atas kerusakan tersebut.

Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi. Jaringan irigasi terdiri dari jaringan irigasi primer, jaringan irigasi sekunder, dan jaringan irigasi tersier.

Adapun jaringan irigasi tersier adalah bagian dari sistem irigasi yang berfungsi untuk mengalihkan air ke petak-petak lahan pertanian yang lebih kecil. Jaringan irigasi berbeda dengan daerah irigasi (DI). DI adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan irigasi.

BACA JUGA: Penderita Hipertensi di Gunungkidul Wajib Cek Kesehatan Sebulan Sekali

Plt. Kepala DP3 Sleman, Rofiq Andrianto, mengatakan panjang jaringan irigasi tersier di Sleman merentang sejauh 770 km. Dari panjang tersebut, sebesar 60% berada dalam kondsi baik dan 40% sisanya dalam kondisi rusak.

“60 Persen terbangun sempurna untuk bangunan teknis air. Sisanya ya masih perlu perbaikan, tersebar di semua wilayah,” kata Rofiq dihubungi, Minggu (8/6/2025).  

Ia menambahkan rehabilitasi jaringan irigasi tidak dapat dilakukan secara serentak lantaran ketiadaan anggaran. Pengajuan rehab ke Pemerintah Pusat pun menyasar kelompok-kelompok tani yang berbeda.

Apabila satu kelompok tani telah mendapat bantuan rehab jaringan irigasi, maka mereka tidak akan mendapat bantuan yang sama dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dilakukan sebagai wujud pemerataan. “Kalau panjang jaringan 1.000 meter, kami bisa membantu 400 meter. Sisanya 600 meter belum,” katanya.

DP3 Sleman akan mengupayakan rehabilitasi jaringan irigasi tersebut. Rofiq menegaskan air menjadi komponen paling penting dalam menunjang aktivitas pertanian. Ketika Ketua Komisi IV DPR RI berkunjung ke Kantor DP3 Sleman, Rabu (4/6/2025), dia akan membentu ihwal rehabilitasi jaringan air tersebut.

“Beliau menyampaikan mau membantu rehab. Air itu krusial. Secanggih apapun alsintan tapi tidak ada air ya percuma. Kami siap membuat proposal,” ucapnya.

Kabupaten Sleman memiliki 853 Daerah Irigasi (DI) Kabupaten. Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUPKP Sleman, Arif Haryanto, menyampaikan rencana perbaikan tiga DI di Sleman sempat ditunda lantaran dana alokasi khusus (DAK) yang akan diberikan Pemerintah Pusat ke Pemkab Sleman batal pada 2025.

BACA JUGA: Arab Saudi Tangkap 9 Orang Pelanggar Aturan Haji

Tiga DI tersebut, yaitu DI Bolawen, DI Talang, dan DI Cuwo. Meski sempat batal, perbaikan tiga DI tersebut berpeluang dilaksanakan tahun ini setelah Instruksi Presiden (Inpres) 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi, Serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi untuk Mendukung Swasembada Pangan terbit.

Perbaikan tiga DI tersebut akan dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) melalui skema Inpres. Pemkab Sleman melalui DPUPKP memiliki peran untuk membuat dan mengusulkan detail engineering design (DED) ke BBWSSO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news