Kadispora Sleman, Heru Saptono. - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono
Harianjogja.com, SLEMAN—Pemkab Sleman melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) memberikan dana hibah Rp12 miliar ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sleman. Dengan gelontoran dana ini diharapkan atlet kontingen Sleman bisa mempersiapkan diri secara maksimal jelang perhelatan Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY XVII.
Kepala Dispora Sleman, Heru Saptono mengatakan KONI Sleman akan mengelola hibah tersebut untuk pemusatan pelatihan cabang olah raga yang dipertandingkan dan uang apresiasi bagi atlet yang mendapat medali di Porda DIY XVII. “Hibah kami naikkan. Hibah tahun lalu itu sekitar Rp7 miliar. Naik sekitar Rp5 miliar soalnya tahun ini kan ada gelaran Porda,” kata Heru ditemui di kantornya, Rabu (22/1/2025).
Heru Saptono menambahkan wujud dukungan Pemkab tidak terbatas hanya pada alokasi anggaran.
Pemkab melalui Dispora juga telah membuat rencana terukur dan terjadwal selama tujuh bulan ke depan. Dengan begitu atlet memiliki ukuran dan target yang jelas setiap bulannya.
Di samping itu ada pembinaan berjenjang yang menjadi kebijakan strategis untuk mendapatkan jumlah calon atlet yang cukup.
Dengan demikian Pemkab dapat menata atlet serta menyeleggarakan kompetisi secara terstruktur dan terencana; tidak secara instan seperti naturalisasi atau mencomot atlet dari tempat lain.
Adapun jumlah cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan ada 47 cabor. Dari cabor-cabor itu, Kabupaten Sleman hanya mengikuti 43 cabor. Dua cabor seperti berkuda dan e-sport belum ada atlet yang dapat ikut berlaga.
Lalu, ada cabor di mana ada salah satu kabupaten tidak dapat mengirim perwakilan atlet. Sebab itu, cabor ini tidak jadi dipertandingkan. “Ada syaratnya seperti semua kabupaten harus mengirim perwakilan. Kalau ada satu yang tidak mengirim akhirnya dibatalkan,” katanya.
Menurut Heru Saptono, Dispora telah mengantongi nama-nama atlet yang akan ikut dalam Porda DIY XVII. Target perolehan medali juga telah ditetapkan. Meski begitu, nama-nama tersebut ada potensi berganti dengan nama atlet lain.
BACA JUGA: 47 Cabor Akan Dipertandingkan di Porda Gunungkidul
Pasalnya, pendaftaran atlet peserta Porda DIY XVII perlu melalui tahap verifikasi. Verfikasi ini dilakukan dengan mencocokan identitas KTP dan Kartu Keluarga (KK). Hanya atlet ber-KTP Sleman yang boleh mewakili Kabupaten Sleman.
“Ada by number untuk pendaftaran nomor-nomor cabor yang mau diikuti. Nomor ini diikuti by name. By name masih proses verifikasi apakah nama yang didaftarkan sah menurut KONI atau tidak. Kalau ada orang ber-KTP Magelang mewakili Sleman ya gagal verifikasi,” ucapnya.
Kontingen Jumbo
Ketua KONI Sleman, Joko Hastaryo mengatakan KONI Sleman telah menyelesaikan tahap entry by name atlet yang akan bertanding di PORDA DIY XVII sepekan lalu. “Sebanyak 1.061 atlet sudah terdaftar untuk 521 nomor pertandingan dari 45 cabor. Mungkin ini termasuk kontingen 'jumbo', terbanyak apabila membandingkan dengan kontingen kabupaten/kota lain,” kata Joko.
Setelah tahap entry tersebut adalah persiapan atlet melalui Pusat Pelatihan Kabupaten (puslatkab) intensif hingga menjelang pelaksanaan Porda DIY XVII. Menurut Joko, nama-nama atlet yang telah terentry di sistem KONI DIY bersifat final.
Artinya nama-nama tersebut sudah tidak dapat mereka ganti. Meski begitu ada pengecualian apabila ada atlet yang cedera dan aturan lain yang sifatnya mengikat. “Istilah puslatkab sebetulnya kurang tepat. Soalnya tidak terpusat. Atlet-atlet berlatih di basecamp masing-masing cabor,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News