AGAM,KLIKPOSITIF – Keterbatasan listrik masih terjadi di Kabupaten Agam, persisnya di Bukik Tarapuang, Jorong Pagadih Mudiak, Nagari Pagadih, Kecamatan Palupuah.
Di sini, satu meteran digunakan mengaliri listrik bagi delapan rumah. Warga sangat kesulitan terkait hal ini.
“Inilah kondisi kami, mesti berbagi listrik. Jadi satu meteran diperuntukkan buat delapan rumah,” ungkap warga Bukik Tarapung, Ahmad Tamrin (41), Sabtu 14 Desember 2024.
Dia mengatakan kondisi seperti ini sudah berlangsung sejak 2014 dan warga jelas kesulitan.
“Daya listrik yang dibagi untuk delapan rumah itu yakni 1.300 watt. Jadi kami mesti pandai-pandai membaginya,” ungkapnya.
Terbatasnya listrik membuat warga hanya megoperasikan alat elektronik seadanya. Jika terlalu banyak, aliran listrik bisa bermasalah.
“Kita cuma bisa pakai magic com dan tv saja. Kalau terlalu banyak, listrik bisa turun. Terlebih lagi kalau malam,” keluhnya.
Sebab hanya satu meteran, maka warga mesti patungan untuk membeli token untuk tetap menghidupkan listrik dengan daya terbatas itu.
Hal senada juga diungkap Anasrizul (56). Banyak kendala yang dihadapi dengan keterbatasan listrik tersebut.
“Kita sangat berharap PLN menambah tiang sehingga tiap rumah bisa menggunakan satu meteran sehingga kita tak rebutan memakai listrik,” harapnya.
Bukik Tarapuang kondisi medannya cukup sulit karena berada di puncak bukit. Di sini terdapat delapan rumah dengan 12 KK.
Pada 2022 silam, warga sempat berupaya mengoptimalkan jaringan listrik lewat bantuan seseorang. Namun sampai saat ini listrik yang dijanjikan belum datang meski warga sudah membayar dengan nominal tak sedikit.
Akibatnya warga melapor ke polisi dan belum ada tindak lanjutnya hingga sekarang.
(*)