Komisi D Tekankan Program Pendidikan Karakter di Sekolah

1 week ago 17

Komisi D Tekankan Program Pendidikan Karakter di Sekolah Komisi D Tekankan Program Pendidikan Karakter di Sekolah. - Ist

SLEMAN - Komisi D merupakan alat kelengkapan DPRD Sleman yang membidangi urusan kesejahteraan rakyat. Ruang lingkupnya meliputi pendidikan, kesehatan, sosial, tenaga kerja, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, kepemudaan dan olah raga, kebudayaan, transmigrasi, pengendalian penduduk, dan keluarga berencana.

Di periode ini, Ketua Komisi D DPRD Sleman masih dijabat oleh M. Arif Priyosusanto dari Fraksi Gerindra dengan Wakil Ketua Komisi D, B. Rury Tyas Pramury (Fraksi PDI Perjuangan), dan Banudoyo Manggolo dari Fraksi Golkar sebagai Sekretaris Komisi D.

Adapun anggota Komisi D berasal dari berbagai fraksi, meliputi H. Dedie Kusuma (Fraksi PDI Perjuangan), Gani Sadat (Fraksi PDI Perjuangan), Wanto (Fraksi PKB), Ali Imron (Fraksi PKS), Happy Brilliant Srikandy (Fraksi Gerindra), Raudi Akmal (Fraksi PAN), dan Nurlia Ardiyanti Putri dari Fraksi PPP Nasdem.

Menurut Ketua Komisi D DPRD Sleman M. Arif Priyosusanto, salah satu fokus perhatian para anggota komisi untuk tahun ini adalah peningkatan mutu pendidikan dan penanganan kenakalan remaja usia sekolah yang belakangan ini menjadi perhatian publik.

Menurutnya, Komisi D berharap pola pendidikan di Sleman tidak hanya ditujukan untuk mencapai prestasi akademik tetapi juga mampu membentuk karakter dan perilaku positif generasi muda. Artinya, mutu pendidikan harus disertai perhatian terhadap kondisi sosial dan psikologis peserta didik.

BACA JUGA: Satpol PP Gencarkan Patroli Miras Ilegal, Regulasi Penjualan Miras Ilegal Daring Juga Jadi Target Sasar

“Fenomena tawuran, perundungan, hingga penyalahgunaan media sosial di kalangan pelajar perlu direspons melalui kurikulum yang menanamkan nilai-nilai karakter, serta penguatan peran sekolah dan orang tua,” ujar Arif, Sabtu (24/5).

Beberapa hal yang dibahas Komisi D dalam isu pendidikan, antara lain soal peningkatan kapasitas guru dalam mendidik dan membina karakter siswa. Selain itu, pemerataan fasilitas pendidikan, terutama di wilayah rawan secara sosial.

Arif menyoroti rusaknya dua sekolah pada awal Mei ini karena dampak cuaca. Dia berharap Pemkab Sleman perlu segera mengambil tindakan perbaikan, terutama untuk sekolah negeri yang rusak parah dan membahayakan. “Kerusakan di sekolah-sekolah harus segera ditangani. Bisa menggunakan anggaran tak terduga yang sewaktu-waktu bisa digunakan ketika ada kejadian luar biasa seperti sekolah yang rusak,” kata politisi Partai Gerindra ini.

Selain masalah sara dan prasarana, Komisi D juga berhadap adanya penguatan peran bimbingan konseling (BK) dalam pencegahan kenakalan remaja. Hal ini bisa dilakukan dengan kolaborasi lintas instansi seperti Dinas Pendidikan, Satpol PP, dan Kepolisian. Integrasi pendidikan moral, budaya lokal, dan literasi digital untuk memperkuat ketahanan mental siswa juga perlu dilakukan.

“Komisi D juga menekankan agar program pendidikan karakter dan anti-perundungan di sekolah dilaksanakan secara konkret, bukan sekadar menjadi formalitas. Kami akan terus mengawal kebijakan pendidikan yang tidak hanya menghasilkan siswa yang cerdas, tetapi juga beretika, mandiri, dan siap menghadapi tantangan zaman,” kata Arif.

Di lain kesempatan, Arif juga menyoroti persoalan lansia di Sleman. Menurutnya, keberadaan para lansia masih bisa memberikan kontribusi untuk pembangunan Kabupaten Sleman. Di sisi lain, lansia membutuhkan aktivitas baru, yang mungkin berbeda dengan kesibukan mereka ketika masih berada di usia produktif.

Para lansia perlu diberdayakan lagi. Pemerintah perlu membuat gerakan lansia untuk menjaga gairah dan eksistensi lansia. “Supaya mereka tetap semangat beraktivitas sehingga tidak nglangut,” kata Arif. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news