Libur Sekolah, PHRI DIY Patok Target Okupansi Capai 75 Persen, Lebih Rendah dari Tahun Lalu

21 hours ago 7

Libur Sekolah, PHRI DIY Patok Target Okupansi Capai 75 Persen, Lebih Rendah dari Tahun Lalu Suasana pedestrian Malioboro pada momentum libur panjang Imlek, Minggu (26/1/2025). - Harian Jogja

Harianjogja.com, JOGJA–Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) DIY menargetkan okupansi atau tingkat keterisian kamar hotel di Kota Jogja mencapai 75% pada momen hari libur sekolah tahun ini. Target tersebut dinilai lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu. 

Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono memperkirakan okupansi hotel pada momen libur sekolah tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu. Karena itu, dia menargetkan okupansi libur sekolah tahun ini hanya mencapai 75% atau sama dengan tahun lalu. 

BACA JUGA: Tanggal Merah Bulan Juni, Setelah Long Weekend Iduladha, Masih Ada Libur Panjang 1 Muharram, Catat Waktunya!

“Dibanding dengan tahun lalu, ini [perkiraan okupansi hotel] jauh lebih rendah. Dari reservasi sudah kelihatan,” katanya, Jumat (13/6/2025). 

Hingga saat ini menurut Deddy, reservasi kamar hotel untuk libur sekolah hanya mencapai 20-30%. Dia memperkirakan reservasi akan meningkat menjelang akhir Juni 2025. 

Di tengah kondisi tersebut, Deddy menilai hotel-hotel yang ada di sekitar kawasan Malioboro relatif lebih banyak dikunjungi wisatawan. Karena itu, hotel di sekitar kawasan tersebut reservasi kamar hotelnya untuk momen libur sekolah telah mencapai sekitar 30%. Sementara, hotel di Kota Jogja yang letaknya di pinggir Kota Jogja, reservasinya lebih rendah berkisar 20-25%. 

Deddy menilai daya beli masyarakat yang menurun dan larangan study tour atau karya wisata pelajar di beberapa daerah mempengaruhi tingkat hunian di momen libur sekolah.  

Dua komponen yang dinilai mempengaruhi tingkat hunian di Kota Jogja tersebut membuat PHRI DIY sepakat tidak menaikan tarif sewa kamar hotel selama libur sekolah. 

“Kita sepakat libur sekolah tidak naik [tarif sewa kamar], tetapi falt, karena daya beli masyarakat turun. Kita tidak mau ambil risiko,” katanya. 

Menurut Deddy, dengan kondisi saat ini, reservasi kamar hotel relatif stagnan, karena itu, dia khawatir ketika tarif kamar hotel meningkat seperti momen libur akhir tahun, tingkat kunjungan di Kota Jogja justru semakin menurun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news