Gelaran Pasar Murah di Kemantren Wirobrajan, Kamis (20/2/2025) - Harian Jogja - Alfi Annissa Karin
Harianjogja.com, JOGJA - Pemkot Jogja kembali menggelontorkan sebanyak 4 ton bahan pangan yang dikemas dalam gelaran Pasar Murah di Kantor Kemantren Wirobrajan, Kamis (20/2/2025). Bahan pangan itu terdiri dari beras, minyak goreng, gula pasir, hingga tepung terigu. Pelaksanaan Pasar Murah ini menjadi upaya Pemkot Jogja dalam mengendalikan inflasi menjelang momentum hari besar Ramadan dan Idul Fitri.
Kabid Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Disdag Kota Jogja Sri Riswanti menuturkan ada dua distributor yang digandeng. Keduanya adalah Bulog dan Pangan Surya Makmur. Riswanti memastikan kebutuhan pokok dijual di bawah harga eceran tertinggi (HET). Sebab, pihaknya turut memberikan subsidi ongkos kirim pada setiap kilogram kebutuhan pokok yang dijual.
"Subsidi yang diberikan APBD Kota Jogja untuk satu kilogram Rp 2.000. Nanti diterima masyarakat kurang lebihnya Rp 1.700 perkilogram," ujar Riswanti saat ditemui di Kantor Kemantren Wirobrajan, Kamis (20/2/2025).
Pasar Murah akan digelar bergiliran di 14 kemantren di Kota Jogja. Riswanti mengatakan setidaknya ada 300 warga Kemantren Wirobrajan yang memanfaatkan keberadaan Pasar Murah. Jumlah ini akan meningkat di Kemantren Umbulharjo, Gondokusuman, dan Mergangsan bahkan hingga 500-an warga. Ini lantaran ketiga kemantren itu memiliki jumlah warga DTKS paling banyak di Kota Jogja. Untuk memastikan pemerataan, Riswanti menyebut ada pembatasan pembelian pada komoditas tertentu.
"Gula pasir maksimal 5 kilogram perorang. Sementara minyak goreng perorang maksimal 3 liter," imbuhnya.
BACA JUGA: Stok Beras Capai 4.400 Ton, Pemkot Jogja Pastikan Mampu Penuhi Kebutuhan 3 Bulan ke Depan
Sementara, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Jogja Kadri Renggono mengatakan Pasar Murah di Wirobrajan ini merupakan gelaran keempat. Nantinya, Pasar Murah akan turut menyasar 10 kemantren lainnya di Kota Jogja secara bergiliran. Dia mengatakan, Pasar Murah dilaksanakan untuk membantu memudahkan dan mendekatkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya.
"Mendekati bulan Ramadan ini masyarakat banyak membutuhkan sehingga kita menyediakan untuk lebih dekat bagi masyarakat mengakses kebutuhan tersebut," tutur Kadri.
Selain itu, Pasar Murah juga menjadi upaya bagi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Jogja dalam memastikan ketersediaan bahan pokok di pasaran terjaga dengan harga sesuai dengan ketentuan. Dengan demikian, tingkat inflasi di Kota Jogja juga bisa terkendali.
"Ini salah satu program dari TPID untuk menjaga supaya tidak ada pendorong terjadinya inflasi. Inflasi di Kota Jogja masih terkendali, masih 2,5 plus minus 1 persen," ujarnya.
Salah satu warga Kelurahan Patangpuluhan Wahyuni mengaku bersyukur dengan gelaran Pasar Murah kali ini. Dia bisa membeli berbagai kebutuhan dengan harga di bawah HET. Mulai dari telur, gula pasir, hingga beras yang akan dia gunakan untuk konsumsi sehari-hari. Wahyuni mengaku selisih harga jika dibandingkan dengan harga di pasaran cukup menguntungkan baginya.
"Semoga bisa sering-sering dilaksanakan Pasar Murah karena bisa menghemat pengeluaran sehari-hari," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News