Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, saat berkeliling melihat permasalahan sampah di Kota Jogja. / Ist
JOGJA—Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, memprioritaskan penanganan sampah di awal-awal masa pemerintahannya.
Pasangan Hasto dan Wawan Hermawan resmi dilantik Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (20/2/2025) lalu di Jakarta. Seusai pelantikan, Hasto langsung tancap gas dengan menangani permasalahan sampah yang selama ini menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkot Jogja.
Bahkan, mantan Bupati Kulonprogo itu menyempatkan diri untuk berkeliling ke sudut-sudut Kota Pelajar untuk melihat secara langsung kondisi pengelolaan sampah.
Hasil blusukan Hasto itu kemudian berbuah solusi untuk menangani persoalan sampah.
Menurut Hasto, ada tiga langkah yang perlu dilakukan.
Pertama, dimulai dari depo-depo sampah harus diusahakan tidak over, serta tidak boleh sampai mengganggu lingkungan sekitarnya.
Kedua, di lokasi-lokasi tertentu akan dijaga atau diawasi selama 24 jam. “Pengawasan di tempat-tempat tertentu dilakukan dengan tujuan mengawasi agar tidak ada orang per orang melempar sampah asal-asalan dan agar hanya penggerobag yang ke depo,” kata Hasto, Senin (24/2/2025) malam.
Langkah ketiga, kata Hasto, yakni pelibatan lintas sektor dan lintas organisasi perangkat daerah untuk aktif dalam kampanye masif pengelolaan sampah.
BACA JUGA: Muncul Hoaks Foto Gas LPG Saset, Ini Hasil Cek Faktanya
Menurut mantan Kepala BKKBN itu, tempat-tempat tertentu yang diawasi bukan hanya depo, tetapi juga jalanan yang selama ini menjadi tempat orang membuang sampah. “Tempat-tempat tertentu bukan hanya depo, tapi yang sering jadi tempat naruh sampah, itu harus dijaga. Ini agar tidak ada lagi. Contoh di depan Pasar Demangan sering sekali sampah ditaruh di taman yang ada di tengah jalan. Juga di sepanjang Jalan Semaki dan Kali Mambu, harus dijaga,” jelasnya.
Dengan kondisi itu, kata Hasto, dirinya meminta Satpol PP Kota Jogja segera bergerak. Kemudian semua dinas harus memiliki program pro penanganan sampah.
“Diawali dari Dinas Lingkungan Hidup, Pekerjaan Umum, Sapol PP, Dinas Pendidikan, Kesehatan, Kominfo, Dinas Pasar, dan berkembang ke dinas-dinas lain. Saya minta ada program peduli sampah,” ungkapnya.
“Selama saya tinggal di Magelang [mengikuti retreat kepala daerah], dinas harus mulai bekerja.
Saat saya pulang nanti sebagian bisa kita evaluasi,” ucapnya.
Selain soal sampah, Hasto juga menjelaskan pelaksanaan program Satu Kampung Satu Bidan/Tenaga Kesehatan.
Untuk merealisasikan program itu, Hasto langsung bergerak agar Dinas Kesehatan mulai menyusun langkah secepatnya agar puskesmas dan rumah sakit hadir dengan konsep “Tanpa Dinding” yakni layanan kesehatan menembus batas agar negara hadir di tengah keluarga.
Tak hanya itu, program lainnya yang digulirkan adalah One Village One Sister University. Hasto meminta agar Bappeda dan Dinas Pendidikan, Asisten dan Staf Ahli terkait segera menyiapkan MoU dengan sebanyak mungkin perguruan tinggi.
Demikian juga untuk program One Village One Sister Company, Hasto meminta Dinas Koperasi UMKM, Bappeda dan terkait, segera menyusun MoU dengan perusahaan dan hotel-hotel yang ada di Kota Jogja. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News