Puluhan Warga Bantul Antusias Ikut Transmigrasi, Hanya 10 KK yang Bisa Berangkat Tahun 2025

23 hours ago 11

Harianjogja.com, BANTUL – Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul telah membuka pendaftaran program transmigrasi tahun 2025. Meski antusiasme tinggi, hanya 10 kepala keluarga (KK) yang diproyeksikan bisa diberangkatkan tahun ini, menyesuaikan dengan keterbatasan anggaran daerah.

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Bantul, Rumiyati, menyebut puluhan KK telah mendaftar, termasuk 40 KK yang sudah mengajukan diri sebelum 2025. Namun, ia menyebut kuota pasti belum ditentukan oleh pemerintah pusat.

"Yang 10 KK itu bukan kuota resmi, melainkan target anggaran dari Bantul. Kuota DIY tahun ini total 35 KK, tapi kami belum tahu jatah pasti untuk Bantul," ujarnya, Kamis (12/6/2025).

Rencananya, lokasi transmigrasi tahun ini berada di Paser (Kalimantan Timur) dan Sukamara (Kalimantan Tengah). Namun pembagian lokasi dan teknis pelaksanaan masih menunggu kepastian dari pusat.

Program transmigrasi 2025 ini akan mengikuti pola Trans Karya Nusantara, yang mengedepankan penempatan transmigran berdasarkan keahlian dan kesiapan usia kerja produktif. Komposisinya pun ditentukan yakni 25 persen peserta berusia di bawah 35 tahun dan 75 persen di atas 35 tahun, dengan batas usia maksimal 49 tahun.

“Komposisi ini hanya berlaku tahun 2025. Bisa saja tahun depan berubah, tergantung pola transmigrasi yang diterapkan pemerintah pusat,” jelas Rumiyati.

BACA JUGA: Produk Olahan Ikan Kemasan Kaleng dari Bantul Diekspor ke Berbagai Negara

Beberapa syarat lain yang wajib dipenuhi di antaranya adalah KTP Bantul atau domisili minimal dua tahun di Bantul, status menikah bagi calon kepala keluarga (usia 19–49 tahun), dan sehat jasmani rohani. Bagi pendaftar lajang di bawah 35 tahun, wajib memiliki sertifikat keahlian serta mengikuti pelatihan komponen cadangan di Magelang selama dua bulan.

"Pelatihan komponen cadangan ini wajib bagi usia muda, dan seleksinya dilakukan oleh TNI AD. Kami hanya memfasilitasi peserta dari Bantul," tambahnya.

Peserta yang lolos akan diberangkatkan menggunakan pesawat dan mendapat fasilitas lengkap, seperti rumah siap huni, sanitasi air bersih, lahan pekarangan, lahan usaha, bantuan modal Rp15 juta per KK, serta jatah hidup selama 12–18 bulan tergantung kondisi lahan.

Namun, skema kepemilikan lahan mengalami perubahan. Jika sebelumnya lahan usaha diberikan dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) per individu, kini lahan usaha hanya akan diberikan dalam bentuk SHM komunal, yang dimiliki bersama oleh kelompok berisi 20 KK.

Kepala Disnakertrans Bantul Istirul Widilastuti menyebut, dalam program transmigrasi tersebut pihaknya memperlakukan sistem pendaftaran berkelanjutan, sehingga bagi warga yang belum diberangkat tahun ini akan diberangkatkan tahun berikutnya. "Untuk keberangkatan biasanya di bulan Oktober Desember," jelasnya. 

Disnakertrans Bantul berharap program ini bukan sekadar pemindahan penduduk, tapi mampu menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan dan berdaya saing.

“Tujuan akhirnya bukan hanya menyejahterakan peserta, tapi juga memajukan wilayah tujuan transmigrasi lewat pengembangan industri lokal, ketahanan pangan, dan lahirnya kota-kota baru,” kata Istirul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news