Remaja Disiapkan Jadi Keluarga Tangguh

7 hours ago 2

Remaja Disiapkan Jadi Keluarga Tangguh Talkshow Cinta yang Sehat untuk Remaja Hebat di Griya Harian Jogja, Selasa (11/2/2025). - Istimewa.

JOGJA—Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemenduk Bangga)/BKKBN DIY berkomitmen untuk mempersiapkan remaja agar menjadi keluarga yang tangguh kedepan melalui program Generasi Berencana (Genre). Persoalan remaja direspons sejak dini agar mereka siap menghadapi masa depan.

Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting Kemenduk Bangga/BKKBN DIY Mustikaningtyas mengatakan remaja memang seringkali dekat dengan berbagai persoalan sosial karena mereka dalam posisi sedang membentuk jati diri. Remaja selalu ingin diakui sehingga kadang melakukan tindakan yang berlebihan atau dicap dengan remaja naka. Kemenduk Bangga/BKKBN DIY menggulirkan Program Generasi Berencana (Genre) yang saat ini sudah ada yang terpilih sebagai Duta Genre. Melalui kehadiran Duta Genre diharapkan bisa menekan fenomena masalah sosial remaja.

Ia menuturkan permasalahan kesehatan mental juga saat ini sedang disorot karena banyaknya kasus. Di mana isu kesehatan mental saat ini merundung kalangan Gen Z yang lahir di era serba penuh persaingan dari segala aspek. Salah satunya adanya self diagnose karena adanya medsos.  Self diagnose merupakan proses mendiagnosis diri sendiri dengan menggunakan pengetahuan atau informasi yang didapatkan secara mandiri.

"Ini menjadi tantangan, self diagnose ini bisa berdampak remaja menjadi overthinking, berfikir jangan-jangan seperti ini. Dampaknya kadang ada kasus bunuh diri yang sebenarnya itu berawal dari adanya persoalan yang juga dialami banyak remaja, tetapi dia tidak memiliki cara penyelesaian masalah yang tepat sehingga melakukan seperti itu [bunuh diri]. Melalui Duta Genre ini kami mendorong remaja agar teredukasi," ujarnya dalam gelar wicara bertajuk Cinta yang Sehat untuk Remaja Hebat di Griya Harian Jogja, Selasa (11/2/2025).

Usia remaja paling rawan terkena depresi dan kecemasan. Hal ini harus dilakukan pencegahan, karena masalah kesehatan mental ini ini juga dapat menimbulkan terganggunya kesehatan fisik. Jika secara fisik remaja sudah terganggu maka akan berpengaruh terhadap bayi yang akan dikandungnya nanti.

"Oleh karena itu penanganan terhadap potensi kesehatan mental pada remaja ini juga kami melakukan melalui program di BKKBN," katanya. 

Masalah lain yaitu pernikahan dini yang angka kasusnya cukup tinggi setiap tahun. Penyebab kasus pernikahan dini di DIY bukan karena faktor perjodohan, melainkan lebih banyak disebabkan  kehamilan tidak diinginkan. Padahal di sisi lain melalui hubungan pernikahan yang tidak sehat tersebut bisa berdampak pada kekerasan hingga bullying. 

"Jadi fenomena pernikahan dini saat ini bukan karena dijodohkan tetapi karena pacaran yang kebablasan akhirnya menimbulkan kehamilan yang tidak diinginkan," ujarnya.

Ruh dari program ini Kemenduk Bangga/BKKBN DIY ingin membentuk ketahanan keluarga sehingga ada siklus kehidupan yang perlu dipersiapkan. Sehingga ketika ke depan memasuki kehamilan, mereka sudah memiliki bekal yang cukup untuk mempersiapkan dari sisi kesehatan dan kemampuan.

Mustikaningtyas menyatakan usia ideal pernikahan yaitu minimal 25 tahun untuk laki-laki dan 21 tahun perempuan sehingga rahim siap untuk menerima kehamilan. Melalui penentuan usia tersebut, ketika mereka akan menikah, sudah siap secara dan mental. Pada usia 21 dan 25 tahun tersebut mental sudah relatif siap. Karena  secara fisik jika di bawah usia tersebut tergolong rentan, misalnya anemia sehingga menyebabkan tumbuh kembang anak yang tidak optimal dan anak rawan stunting.

"Melalui program kami salah satunya Generasi Berencana mempersiapkan kehidupan perkawinan usia yang ideal yang menikah menjadi keluarga yang tangguh. Kalau sudah menikah ada masalah sedikit tidak langsung cerai etapi mencari solusi da menyelesaikannya. Ketika memiliki anak kan masalahnya penyesuaian diri, rawan cekcok, harapannya program siklus hidup bisa mempersiapkan remaja," ucapnya. 

Duta Genre 2024 Maulin Cikal Widyandani siap membantuk Kemenduk Bangga/BKKBN DIY dalam rangka menyasar kalangan remaja untuk mendapatkan sosialisasi dan edukasi terkait progran generasi berencana. "Termasuk bagaimana mereka mempersiapkan ketika akan mulai ke jenjang lebih serius atau persiapan menikah. Kami berusaha mengedukasi agar mereka tidak terjerumus pada persoalan remaja yang saat ini cukup banyak ditemukan," ujarnya. 

Duta Genre 2024 Yuswan Dwi Hidayat mengatakan melalui hubungan yang sehat dan positif maka bisa menjadi modal utama bagi pemuda atau remaja ketika akan memasuki jenjang pernikahan. Program yang digulirkan tersebut memang sangat cocok dengan menyasar remaja, sebagai persiapan di masa mendatang. "Sebelum masuk ke jenjang serius pernikahan, kita mengenal satu sama lain. Ketika pacaran harus dengan sehat, seperti salnig support, tidak ada yang dirugikan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news