Ribuan Tenaga Kesehatan Disiapkan Pemerintah Indonesia pada Puncak Ibadah Haji

1 day ago 6

Ribuan Tenaga Kesehatan Disiapkan Pemerintah Indonesia pada Puncak Ibadah Haji Ilustrasi ibadah haji. / Harian Jogja

Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah Indonesia menyiapkan 1.044 orang Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK), 192 orang Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan, 14 ambulans beserta dua sopirnya, empat bus safari wukuf, serta obat-obatan untuk menghadapi puncak ibadah haji.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu. Liliek mengatakan, puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) tinggal hitungan jam. Mulai tanggal 4 Juni, jamaah mulai bergerak ke Arafah, dan kekuatan pelayanan kesehatan haji Indonesia terletak pada jaringan layanan yang terencana dan terintegrasi di seluruh titik krusial Armuzna.

“Kehadiran negara dalam memberikan pelayanan kesehatan haji kepada jamaah adalah kewajiban," kata Liliek.

Dia juga menerangkan tentang logistik obat dan perbekalan kesehatan (perbekkes) yang disiapkan, antara lain untuk kebutuhan kloter selama di Armuzna; kebutuhan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina; serta kebutuhan bus safari wukuf. Per Selasa (3/6), katanya, obat dan perbekkes mulai didistribusikan ke Arafah dan Mina.

Senada, Kepala Bidang Kesehatan (Kabid) PPIH Arab Saudi dr. Mohammad Imran menjelaskan bahwa pada pelaksanaan kesehatan haji saat di Armuzna akan disediakan layanan konsultasi medis oleh dokter umum dan spesialis, obat dan perbekkes, fasilitas rujukan, ambulans, serta pendataan melalui Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan (Siskohatkes).

Imran pun mengingatkan, di kala penuhnya tenda Armuzna, jamaah tetap menggunakan masker meskipun berada di dalam ruangan, karena banyaknya faktor risiko Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) seperti debu dan kepadatan. Selain itu, dia juga meminta agar petugas terus mengedukasi jamaah agar tidak memaksakan diri dalam beribadah.

Adapun Direktur Jenderal SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan Yuli Farianti, yang juga sebagai Ketua Tim Asistensi PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan, mengingatkan kepada para petugas agar selalu menjaga kesehatan, dan tidak lupa mengatur waktu makan dan minum, selain memberikan pelayanan dan edukasi kesehatan kepada jemaah.

BACA JUGA: Timnas Indonesia Vs China di GBK, Erick Thohir: Jangan Terlena Jika Menang

“Lakukan komunikasi dan lead dengan baik dari PJ yang ditunjuk oleh PPIH Kesehatan ke 8 syarikah. Untuk para TKHK, apabila ada keadaan yang tidak bisa ditangani sendiri, kontak tim terdekat dan konsultasikan dengan PJ. Terus edukasikan kepada jamaah lansia: lebih baik beribadah di dalam tenda," katanya.

Adapun berdasarkan Peta Misi Haji Indonesia, Kementerian Agama menentukan delapan syarikah yang mengelola penyelenggaraan akomodasi dan transportasi para jemaah haji, termasuk tenda di Armuzna. Syarikah tersebut antara lain: Al Bait Guests, Rakeen Mashariq, Sana Mashariq, Rehlat & Manafea, Al Rifadah, Rawaf Mina, MCDC, dan Rifad.

Dengan adanya mekanisme delapan syarikah saat ini, Yuli mengungkapkan adanya permasalahan pada TKHK yang mengalami overload jemaah.

“Contohnya, ada salah satu syarikah yang hanya memiliki satu dokter yang harus menangani 800 jemaah. Ada juga tempat lain yang jumlah dokternya banyak, dengan perbandingan 1:200 jemaah. Kita harus berkolaborasi satu sama lain. PPIH Kesehatan akan mengisi kekosongan yang ada di kloter masing-masing,” kata Yuli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news