Evakuasi material tanah longsor yang menutup jalan kabupaten di Kalurahan Ngargosari, Kapanewon Samigaluh pada Kamis (23/1 - 2025). Kini jalan sudah bisa dilewati lagi tapi potensi longsor susulan masih terbuka.
Harianjogja.com, KULONPROGO–Hujan deras beberapa hari terakhir di Bumi Binangun menyebabkan beberapa kejadian tanah longsor. Akibatnya rumah warga sampai jalan tertimpa sebagian tanah longsor yang terjadi.
Kejadian longsor paling parah terjadi di Kalurahan Banjaroyo, Kapanewon Kalibawang yang menyebabkan rumah seorang warganya tertimpa tanah longsor. Beruntung hanya di sebagian ruangan saja yang tertimpa longsor.
Panewu Kalibawang, Risdiyanto Nugroho menjelaskan pada Kamis (23/1/2025) bahwa tanah longsor itu disebabkan hujan deras pada Selasa (21/1/2025). Evakuasi dan bantuan sudah disalurkan ke warga yang rumahnya terkena tanah longsor tersebut.
Risdiyanto menjelaskan longsor tidak hanya terjadi pada satu titik di Kalurahan Banjaroyo. Tanah longsor di sana juga hampir mengenai sebuah masjid, beruntungnya bunket masih bisa menahan material yang terjatuh dari bukit di atasnya.
Pemerintah Kapanewon Kalibawang telah mengusulkan sejumlah bantuan kepada Baznas, jelas Risdiyanto, untuk perbaikan rumah warga dan memperkuat bunket di dekat masjid yang terkena longsor tersebut. “Sudah kami ajukan ke Baznas semoga dapat diterima untuk kemudian dilakukan perbaikan,” jelasnya.
BPBD Kulonprogo turut bergerak melakukan evakuasi tanah longsor di Kalurahan Banajroyo tersebut. Bantuan permakanan dan logistik lainnya sudah disalurkan ke korban tanah longsor tersebut.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulonprogo, Budi Prastawa menyebut kejadian longsor juga terjadi di Kapanewon Samigaluh pada Rabu (22/1/2025) kemarin. Titik yang paling parah akibat bencana itu berada di Kalurahan Ngargosari yang meneybabkan jalan kabupaten disana tertimpa material longsor.
Budi menyebut pihaknya sudah melakukan evakuasi pada jalan yang terkena longsor tersebut. “Pagi tadi kami evakuasi dan sekarang sudah bisa dilewati lagi, jalan itu penghubung Samigaluh dengan kawasan perbukitan Menoreh lainnya,” ungkapnya.
BACA JUGA: Perbaikan Jalan Sentolo-Nanggulan Rp2 Miliar, Warga Minta Libatkan Tenaga Kerja Lokal
Meskipun sudah dievakuasi, jelas Budi, tanah longsor yang menimpa jalan tersebut masih berpotensi terjadi lagi terutama jika hujan deras dengan jangka waktu panjang terjadi. “Sementara ini kami menutup area longsoran di bukit yang di atas itu dengan terpal supaya material tidak terjatuh ke bawah lagi,” paparnya.
BPBD Kulonprogo masih bersiaga terus untuk menanggulangi kejadian bencana, lanjut Budi, yang sudah menetapkan status kedaruratan hingga 31 Januari nanti. “Kami terus bersiaga selama musim penghujan pada januari ini selama 24 jam, masyarakat dapat melaporkan kejadian bencana agar kami bisa langsung mengevakuasi, begitu juga untuk antisipasi jika ditemukan potensi kebencanaan akan kami tanggulangi,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News