Ilustrasi mobil patroli polisi. - Antara
Harianjogja.com, BANTUL-Berbagai upaya dilakukan aparat Polres Bantul untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) selama Ramadan 2025 ini. Selain patroli rutin yang dilakukan dini hari hingga subuh yang sudah berjalan, Polres Bantul juga melakukan patroli siber.
Patroli siber dilakukan dengan melakukan pemantauan peristiwa di berbagai media sosial. Menurut Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyatakan beberapa kasus bentrokan antarkelompok remaja yang terjadi di wilayah Bantul diawali melalui percakapan atau status melalui media sosial. Serta memantau berbagai peristiwa yang terjadi agar setiap peristiwa cepat tertangani.
Pihaknya juga meminta para orang tua dan guru sekolah sama-sama ikut mengawasi putra putrinya terutama di malam hari. “Kembali ke peran orangtua atau keluarga maupun sekolah untuk mengawasi anak khususnya yang menginjak usia remaja. (pengawasan) tidak hanya lewat pesan Whatsapp tetapi juga pesan atau histori media sosialnya,” kata dia dalam keterangannya, Senin (3/3/2025).
Fenomena awal puasa kemarin, kata Jeffry menjadi evaluasi bagi kepolisian terkait rentetan peristiwa keributan antar kelompok. Tidak hanya di Bantul, namun juga merembet sampai Kulonprogo. Adanya kejadian di Galur Kulonprogo yang beredar di media sosial dengan narasi “Dari arah Bantul ke Brosot lempari batu”. Senin (3/3/2025.
“Tidak menutup kemungkinan sama seperti yang ada di Bantul, di Jalan Samas dan di Jalan Parangtritis juga adanya pelemparan Batu. Minggu (2/3/2025,” ujarnya.
Untuk kejadian di Jalan Samas dan jalan Parangtritis, Jeffry memastikan telah melakukan langkah awal dengan mengamankan beberapa orang untuk kemudian dilakukan pembinaan bersama orang tua serta membuat pernyataan yang disaksikan perangkat Desa dari RT dan Lurah serta pihak sekolah.
BACA JUGA: Ribut-Ribut di Jalan Samas, Polisi Beri Tembakan Peringatan
“Akan kami catat dari sekolah mana saja yg kerap terlibat dan diamankan. Yang nantinya akan kami lakukan pembinaan dan juga pengawasan,” ujarnya.
Ia kembali mengingatkan sejumlah pihak, baik orang tua, sekolah, perangkat kelurahan hingga RT, dan masyarakat untuk sama-sama terlibat dalam pengawasan anak-anak remaja di lingkungannya masing-masing.
Pihak sekolah perlu membangun komunikasi yang efektif dengan orang tua dan melibatkan masyarakat dalam kegiatan sekolah. Orang tua juga perlu berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah dan mendukung program-program pencegahan kenakalan remaja. Sementara itu, masyarakat dapat membantu mengawasi lingkungan sekitar dan melaporkan kegiatan remaja yang mencurigakan.
Dengan bekerja sama, diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang kondusif bagi perkembangan karakter remaja di Bantul. Ia mencontohkan untuk kejadian keributan di Jalan Samas, korban bersama 16 rekannya sudah sejak semalam hingga pagi hari dan diserang oleh 2 kelompok di waktu yang tidak lama. “Kumpul-kumpul seperti ini yang seharusnya ada laporan dan perlu dicurigai utk antisipasi,” tandas Jeffry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News